Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Banyumas Klarifikasi Isu Dugaan Pungli: “Sumbangan Bersifat Sukarela, Hasil Musyawarah Wali Murid”

PRINGSEWU — Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Banyumas, Joko Supriyono, memberikan klarifikasi tegas atas pemberitaan yang menyebut adanya dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan sekolah tersebut, Kamis (24/4/25).

Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar dan dapat mencederai semangat kebersamaan yang telah terjalin antara komite, pihak sekolah, dan para wali murid.

Dalam pernyataan resminya, Joko Supriyono menegaskan bahwa semua bentuk sumbangan yang diberikan oleh wali murid merupakan hasil dari musyawarah terbuka yang melibatkan berbagai pihak.

“Tidak pernah ada penetapan angka, tidak ada paksaan. Semua disepakati secara sukarela dan dicatat dalam berita acara resmi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa musyawarah dilakukan untuk membahas kebutuhan penting sekolah yang tidak terakomodasi dalam dana BOS maupun bantuan pemerintah, seperti pembangunan pagar sekolah, pembangunan aula agar kegiatan siswa tidak mengganggu proses belajar-mengajar, serta penyediaan lahan parkir yang memadai bagi guru dan siswa.

Joko menekankan bahwa inisiatif ini lahir dari kepedulian bersama terhadap kondisi sekolah yang dinilai masih tertinggal dari sisi fasilitas.

“Saya sendiri adalah alumni sekolah ini. Sejak berdiri di tahun 1960-an, fasilitasnya belum banyak berubah. Karena itu, kami terpanggil untuk bergotong royong demi kemajuan sekolah,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari para wali murid terhadap upaya ini, dan menyatakan kesiapan pihak komite untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada pihak berwenang jika dibutuhkan.

“Kami siap hadir di hadapan DPRD atau instansi terkait untuk memberikan keterangan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ini murni bentuk kontribusi masyarakat yang peduli pada pendidikan,” tegasnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, Joko Supriyono berharap publik bisa melihat secara objektif bahwa upaya yang dilakukan oleh komite dan wali murid adalah bagian dari semangat gotong royong, bukan praktik pungli seperti yang diberitakan. ( Anhar )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *