Metro-Ketua Partai Golkar Kota Metro Subhan, menginstruksikan seluruh kader untuk mematuhi arahan printah partai, untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) yang diusung partai Golkar, sesuai surat edaran DPW Golkar Nomor B-27/DPDGP-I/LPG/VIII/2024.
Surat tersebut berisi intruksi seluruh kader Golkar untuk mengikuti keputusan DPP Partai, untuk solid tegak lurus memenangkan pasangan calon yang telah diusung diseluruh Kabupaten Kota, termasuk di Kota Metro Untuk memenangkan Wahdi dan Qomaru di pilkada 2024.
Hal tersebut dipertegas Ketua Golkar Kota Metro Subhan, tentang adanya isu istilah gerbong kosong. Menurut Subehan, Golkar merupakan partai yang solid dan setia, serta patuh dalam menjalankan intruksi partai.
“Kalo memang ada kader yang mendukung paslon yang tidak diusung partai golkar, itu harus ada kriteria, sehingga partai bisa memaklumi, seperti ada ikatan kuat persodaraan, itu bisa kami toleran, tapi kalo tidak berarti mereka tidak tahu mekanisme berpartai, para kader harus tegak lurus mendukung paslon yang berkoalisi dengan partai kami,” Tegas Subhan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. Rabu 18/9/2024.
Lanjutnya, Para kader golkar dipastikan tegak lurus, dikarenakan para kader sudah memahami mekanisme berpartai. “sementara kita selalu membina kader agar bisa jadi militan.
Partai politik di Indonesia memiliki peran penting dalam proses legislasi, pemerintahan, dan pengambilan keputusan di berbagai level. Mereka tidak hanya mengendalikan jalur kekuasaan melalui jabatan-jabatan penting seperti gubernur, menteri, atau presiden, tetapi juga menguasai mayoritas kursi di parlemen.
“Ini membuat partai politik tetap sangat berpengaruh dalam pembuatan kebijakan dan distribusi kekuasaan, bahkan ketika jalur independen diperbolehkan secara hukum, namun pada akhirnya tetap menemui kesulitan dalam menarik anggaran pusat, meski itu untuk kepentingan Kota Metro.
Belum lagi saat Wahdi dan Qomaru menjabat saat itu, langsung dihadapkan dengan bencana nasional, dunia bahkan, yaitu Covid-19, tak dapat dukungan maksimal di provinsi dan pusat, tergambar mengapa Wahdi merasa perlu mendapat dukungan partai politik di Pilkada kali ini.
Jadi, legitimasi partai politik di Kota Metro dianggap penting oleh Wahdi. Tanpa menafikan di tingkat kota, provinsi, maupun pusat. Semua sama-sama krusial. Karena dia berbicara kepentingan yang lebih luas setelah belajar dari pengalaman sebagai wali kota independen. (*)[Tia]