SMA Negeri 1 Pulaupanggung Tanggamus Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Capai Gemilang Prestasi

Ramanews|Tanggul – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pulaupanggung, Kabupaten Tanggamus mengikutsertakan 5 guru dalam Diklat Guru Penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

Kepala SMA Negeri 1 Pulaupanggung, Tanggamus, Sasmadi menyebut hal itu dimaksudkan guna mendukung program ‘Merdeka Belajar’ oleh pemerintah pusat. Dia optimis pihaknya siap merealisasikannya pada tahun ajaran 2023-2024 mendatang.

“Untuk menyukseskan program sekolah merdeka belajar tersebut, kami sudah menyiapkan 5 orang guru untuk ikut dalam guru penggerak oleh Kemdikbud,” Kata Sasmadi, Senin, 9/1/2023.

Menurut Sasmadi, manajemen SMA Negeri 1 Pulaupanggung terkait administrasi pendidikan dan kapabilitas pendidikan, serta tenaga kependidikan akan semakin digenjot di masa yang akan datang. Pendanaan pendidikan baik yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumbangan masyarakat akan dikelola pihaknya secara baik, untuk menopang program sekolah di tahun 2023 ini.

“Pengelolaan dana pendidikan yang sudah baik selama ini akan kami pertahankan dan diusahkan lebih baik lagi. Kami sudah melaksanakan program sekolah dengan pendanaan pendidikan baik dari pemerintah ataupun sumbangan masyarakat melalui komite sekolah dengan transparan dan akuntabel,” ujar Sasmadi.

Kepala SMA Negeri 1 Pulaupanggung itu juga mengatakan perihal penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pihaknya sudah melaporkan secara berkala melalui sistem online dengan juklak dan juknis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tentu, lanjutnya, dengan pendampingan atau petunjuk dari tim BOS Provinsi dan sudah diaudit oleh Inspektorat Provinsi dengan tidak ditemukannya permasalahan pada pelaksanaanya.

“Penggunaan dan pelaporan dana BOS dilaksanakan sesuai juklak-juknis dengan pengawasan ketat tim BOS Provinsi dan sudah diaudit oleh Inspektorat Provinsi Lampung dengan tidak ada permassalahan untuk dilaporkan ke Kemendikbud RI di Jakarta,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa penggunaan dana BOS selama pandemi Covid-19 lalu dan pascapandemi masih akan mengikuti regulasi berupa juklak dan juknis yang dibuat pemerintah, dengan prinsip-prinsip pengelolaan BOS secara proporsional, transparan dan akuntabel.

“Jadi jika dikatakan selama Covid-19 dana BOS digunakan untuk memperkaya diri kepala sekolah, itu salah besar dan fitnah,” cetus dia.

“Jadi, selama pandemi itu kegiatan belajar berjalan dengan daring. Lalu kegiatan ekskul, lomba dan diklat kesiswaan lainnya banyak yang diikuti siswa secara daring, dan dalam hal ini, penggunaan dananya sudah dilaporkan dan diaudit oleh Inspektorat Provinsi Lampung dan tidak ada masalah. Intinya dana BOS ataupun sumbangan lainnya sudah dilaksanakan secara baik dan tepat sasaran, sudah ada pendampingan dalam laporannya dan sudah diaudit oleh Inspektorat dari tahun 2019 sampai saat ini,” imbuhnya.

Dia menegaskan, SMA Negeri 1 Pulaupanggung tidak akan maju tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik itu wali murid, masyarakat, media massa ataupun pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan. Jika banyak isu atau hoax yang menyerang sekolah, tambah Sasmadi, tentunya ini tidak baik bagi sekolah.

Menyangkut penahanan ijazah yang saat ini kabarnya tengah ramai di Indonesia dan menyebutnya ditahan oleh pihak sekolah, SMA Negeri 1 Pulaupanggung dengan tegas menyatakan tidak pernah menahan ijazah siswa.

“Itu kan adalah hak mereka yang bisa diambil jika sudah dinyatakan lulus sekolah. Namun, ijazah ini masih ada di sekolah karena siswa itu sendiri belum mengambilnya karena alasan sudah bekerja atau merantau. Jadi, belum sempat mengambil ijazahnya. Kami tidak pernah menahan ijazah siswa, jika ijazah belum diambil, itu karena administrasinya kurang lengkap misal belum cap jari, belum difotokopi atau siswa itu yang belum sempat mengambilnya karena sudah merantau. Kami tidak pernah melarang untuk mengambil ijazah,” bebernya.

Kendati demikian, di tahun 2023 ini, SMA Negeri 1 Pulaupanggung yakin akan lebih baik lagi dengan kurikulum merdeka belajar yang akan diterapkan pada ajaran baru nanti. Oleh sebab itu, dukungan dari stakeholder pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, wali murid, komite sekolah, masyarakat Non Government Organization (NGO) dan media massa sangat diharapkan untuk mensupport program sekolah.

“Dalam hal ini, kami sangat mengharapkan peran serta teman-teman media maupun LSM untuk membantu menyukseskan program-program kami di dunia pendidikan, sehingga tujuan kami di dalam mencerdaskan anak bangsa akan dapat terwujud, karena pers merupakan pilar ke empat demokrasi dan sangat penting peran sertanya di dalam membangun masyarakat yang madani,” tuturnya.

“Jadi sekali lagi, saya tegaskan SMA Negeri 1 Pulaupanggung patuh pada regulasi, selalu terbuka dan sangat wellcome terhadap rekan-rekan media maupun NGO dalam melakukan kontrol di sekolah yang saya pimpin, sesuai dengan etika dan profesionalitas,” tandasnya.(*)[Eko Purwanto]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *