Ramanews|Metro – Wakil Rektor Bidang II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Dri Santoso mengisahkan secara singkat, sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia saat memimpin Upacara Apel Senin, 9/1/2023.
“Penyebaran agama Islam di tengah kejayaan kerajaan Majapahit yang saat itu di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada (1350-1389), itu tentunya menjadi suatu kendala. Bayangkan apabila Islam disebarkan dengan cara-cara konfrontasi, maka bukan tidak mungkin akan pecah peperangan yang besar. Oleh sebab itu, ulama yang menyebarkan agama Islam itu menyebarkan syariat Islam dan mengajarkan syariat Islam dengan cara-cara yang damai melalui pernikahan, perdagangan, tradisi-tradisi budaya, adat dan lain sebagainya,” tutur Dri Santoso saat menjadi Pembina Apel Senin di halaman Gedung Rektorat Kampus 1 IAIN Metro.
Dalam amanatnya yang membahas tentang penyebaran agama Islam di Indonesia itu, Dri Santoso mengungkapkan makna tersirat atas kepemimpinan Hayam Wuruk yang disebutnya dengan istilah ‘Mbangun Kahyangan’.
“Penyebaran Islam terutamanya di Pulau Jawa itu, tentu juga akan berkaitan dengan tradisi etnis Jawa yang juga menjadi tantangan atau hambatan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh 9 Wali. Tradisi Jawa yang syarat akan ilmu kanuragan dan kesaktian itu, diseret oleh para wali dengan pendekatan bahwa kalimat yang paling sakti itu adalah kalimat syahadat,” kisahnya.
“Kebesaran raja Majapahit pada saat itu yang boleh disebut Mbangun Kahyangan. Mbangun Kahyangan itu adalah bangun masyarakat yang sejahtera, bangun masyarakat yang damai. Mengembalikan sikap pemimpin untuk berorientasi pada rakyatnya. Yang mana sejatinya sosok pemimpin itu harus memiliki rasa asah, asih, asuh, ngopeni (memelihara) dan ngayemi (memakmurkan). Bertujuan agar tercipta kemakmuran, keadilan, kesejahteraan, gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya.
Amanat pembina upacara apel kampus keagamaan Islam negeri di Bumi Sai Wawai itu, masih dalam nuansa hari kelahiran Kementerian Agama Republik Indonesia yang belum lama diperingati.
Dari pantauan Ramanews.tv turut hadir dalam seremonial tersebut, Rektor IAIN Siti Nurjanah, Wakil Rektor Bidang I Ida Umami, Wakil Rektor Bidang 2 sekaligus Pembina Upacara Dri Santoso, Dekan Fakultas Syariah Khusnul Fatarib, Dekan Fakultas Tarbiyah Zuhairi, Kepala Pusat LPPM Aguswan, Kepala Pusat LPM Dedi Irwansyah, Kepala Biro Ahmad Supardi beserta jajaran serta puluhan dosen dan karyawan peserta upacara.(*)[KikiAnggi]