Ramanews|Lampung Timur–Gus Miftah pendiri Pondok Pesantren Ora Aji Seleman Yogyakarta ini berhasil menjadi ulama besar, dan menjadi ulama yang cukup sukses di Indonesia, serta memiliki harta yang melimpah.
Siapa disangka dari kesuksesanya terdapat kisah yang mengejutkan. Bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman dan mengaku berasal dari Ponorogo Jawa Timur, ternyata dirinya berasal dari daerah Adi Luruh, kecamatan Jabung Lampung Timur. Minggu 3/10/2021.
Dibalik kesuksesannya, ternyata orang tuanya dan keluarga hidup pas pasan, di tanah Lampung. Gus Miftah juga berhasil sukses dari tiga orang sodara kandungan yang hidup pas-pasan.
Pria Lulusan Pondok Pesantren Bustanul Umlum Jaya Sakti, Anak Tuha Lampung Tengah delapan tahun lalu ini. Sukses berkarir di tanah jawa, namun dari kesuksesanya, Gus Miftah sendiri baru sekali pulang mengunjungi kedua orang tua di Lampung.
Terakhir, Gus Miftah datang ke Lampung pada 30 Agustus lalu, saat mendampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, menyaksikan vaksinasi di Pesantren Bustanul Ulum, Jaya Sakti, Anak Tuha, Lampung Tengah, tempat ia menimba ilmu hingga tingkat Aliyah, namun tidak singgah di kediaman orang tua di Jabung Lampung Timur.
Saat dikonfirmasi, adiknya bungsunya dari Gus Miftah, yaitu Miftakhul Khoeron, atau yang dikenal dengan panggilan Tajib, menyebut abangnya tersebut pulang lebaran terakhir dengan keluarga delapan tahun lalu.
Miftahul khoeron juga menyampaikan, sejak sukses, komunikasi keluarga dan Gus Miftah sangat renggang, sang kakak jarang sekali memberikan kabar kepada sang ibundanya.
Kehidupan orang tua Gus Miftah, Murodi dan Sri Munah, juga terbilang sederhana di Adi Luhur, Jabung. Namun keduanya tampak bijak dan memahami mengapa penceramah kondang itu tidak lagi berlebaran ke tempat mereka.
Sang ayah, Murodi mengatakan ia pernah mengajak isterinya Sri Munah mengunjungi Gus Miftah ke Yogjakarta, tetapi wanita itu diam saja.
Hal serupa juga disampaikan sang ibu Sri Munah, yang rindu sekali dengan sang anak yaitu Gus Miftah.
Pihaknya keluarga berharap, meski terhalang jarak dan kesibukan Gus Miftah sebagai Ulama, tetap dapat menjalani komunikasi dan silaturahmi demi mengobati kerinduan kedua orang tua yang sudah lanjut usia.(*)[Red]