Ramanews|Metro – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro lakukan giat razia anak jalanan (Anjal) Punk di sejumlah lokasi wilayah kota setempat, Sabtu (2/10/2021) malam.
Pasalnya, disebabkan insiden pengeroyokan yang sempat viral di media sosial yang dilakukan oleh gerombolan Anjal Punk terhadap warga Lampung Timur di depan gedung Metro Convention Center (MCC) serta menyikapi berbagai keluhan dan keresahan masyarakat, maka Satpol-PP Kota Metro bersama TNI Kodim 0411/KM melaksanakan operasi dan selama kegiatan razia tersebut berlangsung, tidak didapati satupun anjal Punk yang ditemukan dari tempat yang biasa dijadikannya tongkrongan di sekitar area Samber Park.
Meski begitu, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong praja (Pol-PP) Kota Metro, Imron mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkomunikasi dengan salah seorang anggota komunitas Punk yang disebutnya sebagai ketua Punk di kawasan kota setempat.
“Ketua Punk nya sudah kita temui. Namanya Jaya, dia sudah banyak cerita bahwa sejak kejadian itu anak buahnya sudah tidak keluar lagi, sudah disuruh kembali ke rumah orangtua nya masing-masing. Dia berkomitmen dengan Pol-PP serta Dinas Sosial untuk duduk bareng. Mereka juga sudah siap untuk dilakukan pembinaan oleh pemerintah Kota Metro nantinya. Tujuannya untuk mengedukasi, memberikan pengarahan kepada mereka agar tidak membuat huru-hara,” bebernya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, lanjut Imron, jumlah anak Punk di Metro hanya bekisar 14 orang. Mereka selama ini memang sering nongkrong di Samber Park dan malam Minggu biasanya di sekitar gedung MCC.
Imron juga menerangkan, bahwa berdasarkan keterangan Jaya, insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh gerombolan nya itu terjadi secara spontan dan tanpa perencanaan sebelumnya. Bahkan didapati keterangan dari Jaya, bahwa korban sempat mengeluarkan senjata tajam (Sajam) dan menodongkannya untuk mengancam anggota Punk.
“Kejadian malam itu terjadi dalam kondisi kepepet. Karena mereka diserang oleh si korban nya itu, sehingga mereka emosi, lalu kemudian secara bergerombol mengeroyok,” imbuhnya.
Sementara itu, Jaya menyebutkan bahwa insiden pengeroyokan yang viral tersebut tidak direncanakan, melainkan sebagai bentuk pembelaan. Membela diri dari serangan korban yang mengancam bahkan melakukan penyerangan dengan senjata tajamnya.
“Mereka duluan yang mulai, gimana dong, dia nyabut badik soalnya, begitu direbut badik nya robeklah tangan, setelah tangan kawan itu robek baru anak-anak pada nyerang. Kalau mereka tidak nyerang duluan dan tidak melukai, ya nggak mungkin pak anak-anak pada nyerang keroyokan gitu. Mereka itu mendatangi tongkrongan anak-anak, lalu mereka rusuh, disuruh pergi malah nyabut badik. Yang satunya bawa pedang, tapi lari,” ungkapnya saat berdialog dengan petugas.
Dari informasi yang didapat Ramanews.tv, korban diketahui bernama Putra Musawir (28) warga Desa Bumi Jawa, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur. Korban mengalami luka lebam di bagian mata dan pipi serta kepala belakangnya yang bocor. (*)