Ramanews|Metro — Pemerintah kota (Pemkot) Metro, melalui Dinas sosial berhasil menurunkan angka kemiskinan, di Kota berjuluk Bumi Sai Wawai. Persentase data kemiskinan Kota Metro dari hasil survei bps turun 0,59 persen.
Angka penduduk miskin Kota Metro periode tahun 2022 hingga 2023 menurun dari 7,87 persen menjadi 7,28 persen, semula 12.183 turun 11.954. Pemerintah Kota Metro menargetkan angka kemiskinan berada di 6,28 persen di 2024.
Program pemerataan dan validasi data penerima bantuan sosial terus dibenahi. Langkah itu untuk menghindari tumpang tindih penyaluran bantuan agar tetap sasaran.
Amanto Kepala Dinas Kota Metro menyampaikan, menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat, sebagai upaya pengetasan masalah sosial yang dihadapi masyarakat.
“Alhamdulillah, kemiskinan di Kota Metro turun, dari 7,87 persen, menjadi 7,28 persen, jadi ada penurunan 0,59 persen. Sedangkan untuk di 2024 ini, angka kemiskinan Kota Metro ditargetkan berada di 6,82 persen,” Kata Amanto, Selasa 2/7/2024.
Pemkot Metro juga terus berupaya menanggulangi kemiskinan dengan pemerataan dan validasi data penerima bantuan sosial agar tepat sasaran.
“Terus kita ini dalam Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah penanganan fakir miskin. Dan angka fakir miskin kita ini juga turun tahun 2023,” paparnya.
Amanto menjelaskan, tidak hanya warga kurang mampu, Pemkot Metro juga memberikan perhatian kepada para disabilitas dan juga para lansia di Bumi Sai Wawai. Dimana, untuk lansia akan diberikan pemeriksaan kesehatan, pemenuhan kebutuhan gizi dan juga pakaian.
“Untuk penyandang disabilitas ini kita berikan bantuan alat sesuai kebutuhan. Kemudian juga diberikan pelatihan keterampilan. Kita upayakan terus ini,” jelasnya.
Dikatakanya, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin dan Ketua PKK Metro Silfia Naharani juga memberikan atensi kepada anak-anak dan warga kurang mampu yang membutuhkan rujukan keluar provinsi.
“Ini beberapa yang sudah kita bantu, ada yang ke RS Dharmais Solo, ke Yogyakarta. Pada tahun lalu itu bantuanya sebesar Rp.1 juta rupiah, tahun ini jadi Rp.1,5 juta,” katanya lagi.
“Di data kita ini ada sekitar 20 anak-anak yang membutuhkan bantuan rujukan ini. Dan nanti kita memang bantuan ini kurang tentu akan kita ajukan lagi di APBD. Dan ini memang sangat dibutuhkan. Target kita sendiri itukan angka kemiskinan 6,82 persen. Nah ini yang terus kita upayakan,” tandasnya.(*)[Advertorial]