Stunting Jadi Ancaman, BKKBN dan KNPI Beri Edukasi Pencegahan Stunting di Metro

Ramanews.tv | METRO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi setempat memberikan edukasi tentang upaya pencegahan stunting kepada ratusan kaum ibu di aula kantor Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Metro Barat, Senin (25/9/2023).

Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk sosialisasi dan KIE program bangga kencana bersama mitra kerja tersebut sebagai upaya percepatan penurunan stunting tingkat nasional.

Hal tersebut lantaran isu tumbuh kembang anak alias stunting masih menjadi ancaman yang harus menjadi perhatian oleh semua pihak.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, dr. Nurizky Permanajati menerangkan bahwa isu stunting di Indonesia masih menjadi persoalan yang menghambat perjalanan menuju Indonesia emas 2024.

“Yang pertama Indonesia itu punya cita-cita untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 dan perjalanannya kita ada bonus demografi yang memang sekarang sedang berjalan dan posisi stunting itu tentunya menjadi hambatan untuk mewujudkan Indonesia yang maju berkualitas dan berdaya saing,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Senin (25/9/2023).

Ia menilai, isu stunting jika terus dibiarkan tanpa penanganan dapat menjadi beban berbagai pihak di masa mendatang.

“Maka sosialisasi ini penting karena stunting itu bentuknya permanen loh, karena kita sekarang mencegah stunting baru. Kalau anak sudah terkena stunting maka intervensinya sudah agak sulit, jika ini dibiarkan maka akan menjadi beban keluarga lingkungan dan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat,” ungkapnya.

“Karena secara teori anak-anak stunting itu gampang sakit-sakitan dan kalau kerja nanti banyak izinnya sehingga kualitasnya akan sangat rendah dan daya sayangi juga rendah,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa dr. Kiky tersebut menerangkan bahwa BKKBN memiliki kewenangan menjadi koordinator penanganan stunting berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021. Sehingga pihaknya telah melakukan sejumlah langkah penanganan.

“BKKBN dengan hadirnya Perpres 72 tahun 2021, di situ ada rencana aksi nasional dan BKKBN ditunjuk menjadi koordinator percepatan penurunan stunting secara nasional. Pertama kita sudah membentuk namanya TPPS atau tim penanganan penurunan stunting mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa,” jelasnya

“Kita juga sudah membentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan hingga kader PKK. Tugasnya apa, untuk mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Dan kita juga sudah membuat gerakan bapak atau bunda asuh anak stunting, ini gerakan yang melibatkan seluruh komponen anak bangsa yang konsen untuk sedikit memberikan donasi kepada keluarga-keluarga yang beresiko stunting,” sambungnya.

Dirinya bahkan menerangkan bahwa Provinsi Lampung menjadi wilayah peningkat ketiga yang sukses menurunkan angka stunting. Di Lampung hanya terdapat satu wilayah yang kasus stuntingnya masih tinggi.

“Kalau dari Lampung sudah cukup bagus karena secara nasional kita ada di angka 15,2 persen dan itu terbaik nomor 3 di tingkat nasional setelah Bali dan DKI Jakarta. Angkanya dari tahun 2021 sebanyak 18,5 persen kemudian di disurvei pada Tahun 2022 kemarin turun menjadi 15,2 persen. Jadi provinsi Lampung sudah turun 3,3 persen,” terangnya.

“Metro sendiri sudah turun dari angka 19 koma sekian turun menjadi 10,4 persen. Jadi turunya itu sekitar 9,4 persen. Itu angka yang luar biasa untuk Kota Metro. Di Lampung angka stunting paling tinggi itu adalah di Kabupaten Pesawaran,” tambahnya.

Selain itu, dirinya juga memastikan ancaman stunting di Lampung masih akan terus ada seiring dengan tingkat kehamilan yang tinggi.

“Selama masih ada yang hamil, maka resiko stanting akan tetap ada dan kita harus terus berupaya melakukan penurunan. Dan ini tugas kita bersama, melibatkan pemerintah swasta, masyarakat, media dan perguruan tinggi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Kota Metro, Jonizar Arifin menyebut bahwa penanganan stunting di Bumi Sai Wawai tergantung pada kebijakan kepala daerah.

“Kita ketahui bahwa isu stunting ini merupakan isu nasional, tentunya ada kebijakan-kebijakan kita dari kota metro untuk penurunan angka stunting itu sendiri. Di dinas kami juga secara maksimal melakukan sosialisasi kepada warga sekitar melalui kader-kader tim pendamping keluarga pada tingkatan kecamatan dan kelurahan,” ucapnya.

“Tentunya ini bertujuan untuk bagaimana tingkat stunting di kota Metro menjadi turun sesuai dengan harapan pemerintah pusat. Dari tahun kemarin sampai tahun ini penurunan sebenarnya sangat signifikan, artinya dengan apa yang kita lakukan selama ini telah membuahkan hasil,” terusnya.

Ia juga menyebutkan bahwa isu stunting masih menjadi ancaman lantaran stunting bukan hanya muncul pada masyarakat dengan ekonomi kelas menengah kebawah melainkan juga ekonomi kelas menengah ke atas.

“Tentu standing ini menjadi ancaman karena tidak hanya juga, karena stunting ini bukan hanya terjadi di kalangan menengah ke bawah tapi juga di kalangan Menengah Atas. Penyebabnya itu bisa mulai pola hidup, pola makan dan lain sebagainya,” bebernya.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi salah satu upaya kita untuk melakukan penurunan angka stunting yang ada di kota Metro. Karena penanganan stunting bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah siapa saja melainkan peran semua unsur untuk bersama bekerja keras melaksanakan program penurunan stunting di tingkat daerah kita masing-masing,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Anak Jalanan Dan Terlantar KNPI Provinsi Lampung, Farah Nuriza Amelia menyebut bahwa stunting menjadi persoalan serius yang harus ditangani.

“Kan kita tahu bahwa stunting ini dapat membuat anak-anak kita terlambat di sekolah untuk belajar juga, tubuhnya juga tidak memiliki tinggi yang normal dan kita ingin anak-anak kita kedepannya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang sehat cerdas dan dapat bersaing tidak cuma di Indonesia saja tapi kalau bisa sampai ke kancah internasional,” paparnya.

Wanita yang juga merupakan calon anggota DPD RI tersebut menjelaskan bahwa pemuda Indonesia memiliki peran yang sama dalam upaya penurunan stunting.

“Kami selalu mengingatkan juga untuk melakukan hidup sehat dan makanan-makanan yang bergizi seimbang. Apalagi anak-anak KNPI juga kan teman-teman muda semua, yang kalau bisa juga saling mengingatkan anak-anak mudanya,” kata dia.

“Yang persiapan mau menikah juga nanti dan kemudian ketika hamil juga kehamilannya sehat, sehingga anaknya yang lahir juga nanti terhindar dari stunting, seperti itu. Kalau bisa ya anak-anak KNPI di seluruh Provinsi Lampung dapat terus mensosialisasikan bahaya stunting ini dan kedepannya Indonesia bebas dari stunting,” tandasnya.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut salah seorang tokoh perempuan di Kota Metro, Anna Morinda juga turut serta memberikan edukasi tentang upaya pencegahan stunting kepada kaum ibu. (ded)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *