Ramanews|Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan koordinasi lintas sektor, evaluasi dan membahas tentang langkah mewujudkan visi Kota Metro sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin berkomitmen menjadikan Bumi Sai Wawai sebagai KLA. Program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (Jama-PAI) disebutnya sebagai salah satu ikhtiar mewujudkan visi tersebut.
“Seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014, Pemerintah Kota Metro berkomitmen untuk mewujudkan KLA, yakni sebuah kota dengan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Wahdi, Jumat, (26/5/2023).
Dengan pencanangan gerakan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan anak dan ibu yang berkualitas melalui Jama-PAI, maka anak dan ibu digolongkan ke dalam kelompok rentan yang sangat mempengaruhi ketahanan suatu kota, sehingga perlu perlindungan yang lebih.
“Tentu kita ingin generasi kita SDM-nya punya moral yang hebat, etika yang mulia, hubungan dengan Yang Maha Kuasa dan sesama manusia, termasuk juga lingkungan sekitarnya. Pemkot Metro tentu akan memberi yang terbaik untuk anak-anak generasi bangsa,” tuturnya.
Satu hari sebelumnya, Pemkot Metro menggelar rapat koordinasi Gugus Tugas KLA Kota Metro, dalam rangka mengimplementasikan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) tahun 2023. Giat tersebut berlangsung di aula Pemkot Metro pada Rabu, 24 Mei 2023. Dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah, instansi vertikal dan stakeholder terkait.
Saat itu, Wahdi mengingatkan Indonesia diprediksi mencapai masa keemasan pada 2045. Pencapaian visi Indonesia berdaulat, maju, adil dan makmur menurutnya sangat bergantung pada kualitas SDM. Oleh sebab itu, anak-anak dan ibu menjadi indikator yang menentukan nasib bangsa.
“Anak-anak Indonesia saat ini akan memegang peran strategis saat Indonesia mencapai usia 100 tahun kemerdekaan di 2045 nanti. Oleh karena itu, kita tentu berharap generasi calon pimpinan bangsa di masa depan, akan dapat menjadi generasi emas yang cerdas, sehat, unggul, berkarakter dan memiliki nilai moral yang kuat,” ucap Wahdi.
“Hal ini bisa terwujud apabila anak-anak yang lahir dan tumbuh di negeri ini bisa terpenuhi hak-haknya, sehingga upaya membangun generasi bangsa menjadi manusia yang berkualitas, berkarakter dan berintegritas dapat kita wujudkan,” tutupnya.
Berdasarkan catatan Ramanews.tv, mengenai upaya mewujudkan Generasi Emas 2045 sendiri diketahui tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMD) Kota Metro 2021-2026 sebagai prioritas utama pembangunan.
Merespons sambutan yang disampaikan Wali Kota Metro, Ketua Tim Gugus Tugas KLA Kota Metro Anang Risgiyanto mengatakan butuh kolaborasi dan keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan KLA.
“Permasalahan dalam perlindungan anak yang semakin kompleks seperti perkawinan usia anak, kekerasan terhadap anak dan berbagai permasalahan lainnya diperlukan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak. Dukungan dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan dan media massa sudah banyak dilakukan melalui kerja-kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak dengan cara melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sektor masing-masing,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Kejari Kota Metro Virginia Hariztatavianne menyampaikan pihaknya sudah menyesuaikan diri dengan mengacu ke KLA, bahkan sejak awal menjadi pimpinan di kantornya.
“Dari pertama awal saya dinas di Kota Metro, saya sudah merubah kantor kami menjadi ramah anak dengan menyediakan tempat ruang anak di perpustakaan, juga ada ruang anak khusus untuk membaca anak, kemudian juga ada mainan dan kami siapkan juga ruang bermain anak,” tukasnya.
Kendati demikian, Pemkot Metro menyadari beberapa hal masih dirasa diperlukan adanya peningkatan. Seperti misalnya sarana infrastruktur jalan akses menuju sekolah dan trotoar. Juga beberapa spot zebra cross yang belum tersedia di sejumlah sekolah.(*)[KikiAnggi]
