Ramanews|Metro – Rohmat terlihat hanya terduduk diam, bersandar di pelataran rumah kerabat sekaligus tetangganya, satu hari setelah insiden amukan si jago merah yang melahap huniannya yang terletak di Jalan Lukman Tanjung, RT 035/ RW 09, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat pada Rabu sore, 1 Februari 2023.

Tidak butuh waktu lama, sekitar 10 menit saja, api yang berkobar di balik atap tersebut meluluhklantakkan seisi rumah Rohmat yang berdinding geribik itu.
“Kejadian kemarin itu pertama kali diketahui karena ada tetangga yang lihat asap di rumah saya sekitar jam 18:20 WIB. Kira-kira 20 menit kemudian api sudah berhasil dipadamkan,” ucap Rohmat, Kamis, 8/2/2023.
Saat kebakaran terjadi, Rohmat baru saja tiba di Kompleks Pasar Kopindo untuk bekerja seperti biasa, memanggul berbagai barang demi mendapat upah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Akan tetapi, belum juga memulai pekerjaan, dia malah mendapat kabar bahwa rumahnya terbakar. Suara di balik panggilan telepon itu membuatnya panik dan sontak saja, dia pulang dengan tergesa-gesa.
“Di tengah jalan pas mau pulang itu, pikiran saya cuma satu, anak dan isteri. Berdebar-debar sekali rasanya, ya Allah,” ucapnya lirih, sambil sesekali mengusap-usap layar smartphone-nya.

Sesampainya di rumah yang sudah dikerubuti puluhan tetangganya itu, Rohmat menerabas masuk dan bertanya-tanya tentang keberadaan dan keselamatan isteri dan anaknya.
Beruntung pada saat kejadian, isteri dan anaknya sedang tidak berada di dalam rumah, karena waktu itu mereka tengah berkunjung ke rumah ibunya Rohmat.
“Alhamdulillah anak dan isteri gak di rumah pas kejadian. Saya gak tahu lagi apa jadinya, gimana kalau mereka masih di dalam,” ujarnya.
Sembari bercerita, terlihat Rohmat sesekali menggaruk-garuk rambutnya, menggambarkan kegelisahan dan kesedihan yang campur aduk di kepala. Sedangkan isterinya, Iis Safitri nampak hanya terduduk bersimpuh berurai air mata sambil memangku anaknya.
Setelah api benar-benar padam, dari balik puing-puing rumahnya itu, Rohmat menyaksikan siluet dari sejumlah tetangga yang berjibaku mengeluarkan barang-barang satu per satu. Didapati dari lokasi, hampir seluruh perabotannya di dalam rumah itu habis dan selembar pun pakaian tak bersisa, ludes terbakar.
“Hampir gak ada lagi barang yang tersisa, semua perabotan saya hangus terbakar, rusak. Ya mau gimana lagi lah, namanya musibah, mau ngeluh juga sama siapa selain Allah,” ujarnya.
Rohmat hanya berharap, setidaknya ia sekeluarga diberi ketabahan dan kesehatan, agar ke depannya dia bisa tetap bekerja dan perlahan-lahan memulihkan perekonomian pasca peristiwa nahas tersebut.
Malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih. Musibah yang terjadi akibat hubungan arus pendek itu bukan salah siapa-siapa. Kerugian materi akibat insiden itu diperkirakan berkisar antara Rp 15-20 juta.
“Ya. Jadi, kebakaran itu diduga karena korsleting listrik, petugas pemadam menemukan adanya saklar yang gosong di lokasi. Kemungkinan itu yang jadi penyebab. Lalu, setelah barang-barang yang terbakar berhasil dievakuasi, perkiraan kami kerugian materi akibat kebakaran itu berkisar Rp15 sampai 20 juta,” ucap Kabid Damkar Satpol PP Kota Metro, Marwan Hakim di lokasi kejadian.
“Petugas tiba di lokasi sekitar 10 menit dari waktu kejadian setelah dihubungi warga. Sebanyak 2 mobil pemadam serta 15 personel diterjunkan ke lokasi. Sedangkan api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan sekitar 9 menit,” tandasnya.[KikiAnggi]