Ramanews|Metro – Peningkatan produktivitas ekonomi, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan berkelanjutan menjadi 3 poin pokok dalam skala prioritas musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tiga kelurahan, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro.
Tiga kelurahan di maksud dalam gelaran musyawarah penyerapan aspirasi dan atensi masyarakat di Metro Utara itu yakni, Kelurahan Banjarsari, Kelurahan Purwoasri dan Kelurahan Purwosari.
“Konteksnya, di 2024 kita bicara tentang peningkatan produktivitas, pembangunan dan sumber daya manusia berkelanjutan,” kata Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin saat diwawancarai awak media usai memimpin Musrenbang di Aula Kelurahan Banjarsari, Senin, (30/01/2023) pagi.
“Pertama kali dalam hal ekonomi tadi. Jadi ada kegiatan masyarakat yang saya kira sangat positif, tetapi nanti tentu jadi bahan lebih lanjut juga. Kemudian yang kedua, juga beberapa hal mengenai permasalahan sosial budaya, pembangunan ada juga tadi soal drainase yang memang terganggu. Sudah masuk juga tadi saya kira di 2023,” lanjutnya.
Selain itu, Wahdi juga sempat menjelaskan keterkaitan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai indikator penting yang menjadi tolak ukur kemandirian suatu daerah, saat usai memimpin Musrenbang di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Senin, (30/01/2023) sore.
“Maka, jangan pernah berbicara tentang musyawarah perencanaan pembangunannya saja, tapi PAD juga. Jadi, wilayah mana pun, daerah mana pun itu seharusnya PAD jadi poin pentingnya, karena kemandirian suatu wilayah itu penting sebagai indikator,” kata Wahdi.
Terkait dengan PAD di Kelurahan Purwoasri, Wahdi mengapresiasi capaian pungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), menurutnya persentasenya cukup baik. “Ya, membaik lah ini, sudah lumayan tinggi kok. Kelurahan Purwoasri ini 89,91 persen untuk capaian PBB-P2 nya,” sambungnya.
Kendati demikian, mengenai penganggaran pembangunan untuk setiap kelurahan di Bumi Sai Wawai, Wahdi menyebut besarannya berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya masing-masing.
“Besarannya itu tergantung faktor daerah atau kepentingan mendesaknya, juga isu-isu strategis yang muncul. Bottom up, itu artinya dari masyarakat. Keterbatasan anggaran tidak bisa semua, yang lainnya bisa dengan melakukan kerjasama dengan pihak luar, swasta berupa CSR, kan di sini ada. Ayok diajak gitu, masyarakat juga diajak, itu lah yang membedakan masing-masing,” paparnya.
Satu hari berselang, Pemkot Metro kembali menggelar musrenbang tingkat kelurahan di aula Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, pada Selasa, (31/01/2023).
Wali Kota Metro menyatakan sikap mendukung kegiatan positif yang menjadi aspirasi masyarakat, khususnya upaya peningkatan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Pertama kali dalam hal perekonomian.
Jadi, ada kegiatan dari masyarakat di sini yang bersifat positif, tentu akan kita dukung yang memiliki UMKM,” ucap Wahdi.
Selain itu juga, aspek sosial-budaya dan infrastruktur sebagai aspirasi masyarakat, diserap dengan baik dan menjadi sorotan Pemkot Metro.
“Ke dua, juga beberapa permasalahan mengenai sosial-budaya dan pembangunan. Tentu kedepannya, kita akan terus mengupayakan apa yang sudah disampaikan masyarakat,” imbuh Wahdi.
Senada dengan Wahdi, Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman mengonfirmasi upaya pembangunan tahun 2024 di Kelurahan Purwosari, terkait UMKM dan infrastruktur akan ditingkatkan.
Qomaru juga mengapresiasi kegiatan-kegiatan masyarakat yang bersifat positif, memicu peningkatan kualitas SDM di lingkungan kelurahan setempat.
“Tadi banyak sekali aspirasi dari masyarakat yang masuk, salah satunya tentang sosial-budaya, ekonomi, kemudian insfratruktur. Saya sangat mengapresiasi bersama Wali Kota, betapa hebatnya warga Kota Metro ini terutama di Kelurahan Purwosari. Untuk tahun 2024 ini fokus kita adalah dalam sektor insfratruktur, UMKM untuk peningkatan ekonomi dan sambil kita lihat-lihat nanti, persoalan apa saja kedepannya nanti,” tandasnya.[ADV]