Ramanews|Metro – Wali Kota Metro menjelaskan keterkaitan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai indikator penting yang menjadi tolak ukur kemandirian suatu daerah.
“Maka jangan pernah berbicara tentang musyawarah perencanaan pembangunannya saja, tapi PAD juga. Jadi, wilayah mana pun, daerah mana pun itu seharusnya PAD jadi poin pentingnya, karena kemandirian suatu wilayah itu penting sebagai indikator,” kata Wahdi saat diwawancarai awak media usai memimpin musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Senin, 30/1/2023.
Terkait dengan PAD di Kelurahan Purwoasri, Wahdi mengapresiasi capaian pungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), menurutnya persentasenya cukup baik.
“Ya, membaik lah ini, sudah lumayan tinggi kok. Kelurahan Purwoasri ini 89,91 persen untuk capaian PBB-P2 nya,” bebernya.
Selain itu, mengenai penganggaran pembangunan untuk setiap kelurahan di Bumi Sai Wawai, Wahdi menyebut besarannya berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
“Besarannya itu tergantung faktor daerah atau kepentingan mendesaknya, juga isu-isu strategis yang muncul. Bottom up, itu artinya dari masyarakat. Keterbatasan anggaran tidak bisa semua, yang lainnya bisa dengan melakukan kerjasama dengan pihak luar, swasta berupa CSR, kan di sini ada. Ayok diajak gitu, masyarakat juga diajak, itu lah yang membedakan masing-masing,” pungkasnya.(*)[KikiAnggi]