Ramanews|Jawa Barat – Polda Metro Jaya mengungkap rangkaian kasus pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat yang mencuatkan 3 nama sebagai tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Dulah (63) dan Dede alias Solehudin (35).
Sebelumnya, polisi telah mengungkap pembunuhan berantai terhadap satu keluarga yang tewas diracun di Ciketingudik, Bantargebang, Bekasi. Termasuk yang di Bekasi itu, total korban tewas sebanyak sembilan korban yang dibunuh oleh Wowon, Solihin dan Dede. Ironisnya, 9 korban itu hampir semuanya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para tersangka.
“Kesembilan orang korbannya ini masih dalam ikatan kekerabatan. Ya, rata-rata masih satu family dengan para tersangka. Hanya dua korban lainnya yang tewas itu merupakan TKW (tenaga kerja wanita),” beber Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan pers yang disampaikan di lokasi kejadian di Cianjur, Sabtu, 21/1/2023.
“Dua korban TKW itu adalah Farida dan Siti. Siti meninggal setelah didorong ke laut oleh Noneng, atas perintah Wowon. Tapi pada akhirnya Noneng juga tewas dibunuh Wowon,” lanjut Kombes Hengki.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut motif tersangka Wowon dan Duloh adalah pembunuhan berantai yang disebabkan penipuan berkedok supranatural.
“Jadi, Si Duloh itu menarasikan dirinya punya kemampuan meningkatkan kekayaan, sedangkan Wowon itu berperan mencari calon korbannya. Keduanya takut aksi penipuannya terbongkar, makanya korban dibunuh. Irang-orang yang mengetahui aksi mereka itu dianggap berbahaya, maka juga ikut dibunuh,” beber AKBP Panjiyoga.
Berdasarkan keterangan dari Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, diketahui tersangka Wowon telah menikah sebanyak 6 kali. Namun, tiga dari enam isteri Wowon malah dibunuhnya.
“Wowon terbukti menikah dengan tiga korbannya. Isteri pertamanya itu Wiwin. Sadisnya, usai menghabisi nyawa Noneng yang jadi mertuanya, Wiwin dibunuh juga,” jelasnya.
“Setelah itu, Wowon menikahi Halimah yang akhirnya dibunuh juga. Kemudian, Wowon menikahi anak tirinya dengan Halimah yang bernama Ai Maimunah. Usai menikahi Ai Maimunah secara siri, dia dibunuh juga. Jadi, isteri pertama Wowon itu Wiwin, kedua bernama Ende, ketiga Heni, keempat Iis. Tapi ternyata Halimah dan Maimunah juga,” imbuhnya.
Noneng yang merupakan ibu mertua Wowon dibunuhnya, setelah Noneng mendorong Siti ke laut di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu atas perintah Wowon. Kemudian, Noneng juga dibunuh. Wowon sendiri yang mengantarkan Noneng ke rumah Duloh.
Di malam yang sama setelah Noneng dibunuh, anaknya yang bernama Wiwin yang merupakan istri Wowon juga menjadi korban pembunuhan oleh Duloh. Wiwin juga diantarkan Wowon ke rumah Duloh untuk dieksekusi.
Adapun identitas 9 korban pembunuhan berantai itu yakni ; mertua Wowon, Noneng. Kemudian isteri Wowon bernama Wiwin yang merupakan anak dari korban Noneng.
Kemudian isteri Wowon bernama Halimah yang merupakan ibu dari isteri Wowon lainnya bernama Ai Maimunah. Lalu, Ridwan dan Riswandi yang merupakan anak tiri Wowon dengan Ai Maimunah. Juga Bayu, yang merupakan anak kandung Wowon dengan Ai Maimunah yang baru berumur 2 tahun.
Selanjutnya, 2 korban lainnya yang merupakan seorang TKW yakni Farida dan Siti (yang dibuang ke laut di Surabaya).
(*)