ADVERTORIAL : Wali Kota Kukuhkan Kopi TB dan DPPM TB Kota Metro

Ramanews|Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengukuhkan Tim Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TB) dan District Public Private Mix (DPPM TB) Kota Metro di Aula Hotel Grand Sekuntum, Kamis, (20/10/2022).

Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin saat memberi sambutan dalam pengukuhan Tim Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TB) dan District Public Private Mix (DPPM TB) Kota Metro.

Wahdi mengatakan Kopi TB dan DPPM TB merupakan kolaborasi antara pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, bertujuan menurunkan angka penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia, dalam hal ini khususnya di Kota Metro.

“Ya. Ini merupakan gerakan gotong-royong pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, kolaborasi untuk menurunkan angka TBC di Indonesia, khususnya di Kota Metro. Sesuai target pemerintah pusat, TBC pada tahun 2030 berkurang sebanyak 90 persen,” paparnya.

Dijelaskannya, pada prakteknya nanti Kopi TB dan DPPM TB akan turun ke masyarakat yang mengidap penyakit TBC dan akan diberi pengobatan hingga sembuh.

“Tentu harapan saya, kita bersama-sama dengan masyarakat mengurangi angka TBC di Kota Metro ini. Karena tidak bisa pemerintah bergerak sendiri, perlu peran serta bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Kopi TB Kota Metro, dr. Andreas Infianto Sp.Paru menuturkan nantinya Kopi TB dan DPPM TB akan menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan kepada rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Puskesmas tentang penanganan penyakit TBC.

“Kita ini sebagai mitra pemerintah ya. Kita nanti menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan kepada pelayanan kesehatan di Metro,” ucapnya.

Dia menjelaskan ada dua jenis penyakit TBC, yakni TBC yang sensitif obat dan yang kebal obat. Di mana saat ini untuk penanganan TBC sensitif obat hampir semua Puskesmas di Metro sudah bisa untuk menanganinya.

Sedangkan, lanjutnya, untuk TBC kebal obat baru tiga rumah sakit di Lampung ini bisa menanganinya, yakni RSUD Tanggamus, RSUD Abdoel Moeloek dan RSUD A Yani.

“Nah kalau di RSUD A Yani, menangani 15 sampai 20 pasien TBC kebal obat, tapi bukan hanya dari Metro saja,” tambahnya.

Dia optimis, Kopi TB yang beranggotakan dokter, bidan, perawat, ahli gizi dan ahli laboratorium akan bekerjasama menurunkan penyakit TBC di Bumi Sai Wawai.(*)[ADV]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *