Kepala DPUTR Metro Mundur, Berbagai Infrastruktur Terbengkalai

Ramanews|Metro – Warga Kota Metro mengeluhkan kondisi berbagai sarana infrastruktur yang rusak parah. Di tengah keluhan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), I Gede Made Suwanda, justru dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya.

Berbagai fasilitas publik mulai dari ruas jalan yang dipenuhi lubang, trotoar yang amblas, hingga saluran drainase yang mengalami pendangkalan dan menyebabkan aliran air tersumbat butuh dilakukan perbaikan, namun nahasnya, di tengah menumpuknya pekerjaan rumah itu, tersiar kabar pengajuan pengunduran diri I Gede Made Suwanda dari jabatan Plt Kepala DPUTR Kota Metro.

Saat Ramanews.tv mencoba menghubungi Made untuk menanyakan perihal sebab pengunduran dirinya, dia tidak bisa dihubungi. Baik secara panggilan di whatsapp maupun GSM-nya yang tidak aktif.

Terkait pengunduran diri Made yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kita Metro itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Welly Adiwantra membenarkan kabar tersebut.

“Ya benar, BKPSDM terima surat pengunduran diri darinya,” jelasnya singkat saat dihubungi melalui panggilan seluler, Jumat, (16/09/2022).

Sampai nanti pengunduran diri itu ditindaklanjuti oleh pemkot setempat, dengan terpaksa, “pil pahit harus ditelan” oleh sejumlah warga yang mengharapkan perbaikan sarana dan prasarana sejumlah fasilitas umum di Kota Metro.

Dari pantauan Ramanews.tv di sejumlah titik kerusakan sarana publik itu, kondisi infrastruktur terparah terlihat di Kompleks Terminal Kota Metro, Jalan Dokter Sutomo dan Jalan WR Supratman di area Kecamatan Metro Pusat, Jalan Soekarno-Hatta di wilayah Kecamatan Metro Barat, Jalan FKPPI dan Jalan Garuda di wilayah Kecamatan Metro Selatan dan Jalan WR Supratman di Metro Utara. Sedangkan infrastruktur trotoar rusak yang paling parah terletak di kawasan pendidikan Kecamatan Metro Timur, tepatnya di depan kampus IAIN Metro dan TK PGRI.

Salah seorang mahasiswi yang sedang melintas berjalan kaki di kawasan pendidikan Kota Metro, Oksa Rimadona (19) mengeluhkan rusaknya fasilitas pedestarian di dekat kampusnya.

“Ya jelas merasa terganggu, karena kita jalan di situ susah, apalagi kalau rusaknya kayak begitu, kan kita harus jalan di pinggiran yang bawah, karena yang atas bolong-bolong kayak gitu (sambil menunjuk lubang di trotoar yang menganga). Nanti kan takutnya kayak ada kendaraan yang menyebabkan kecelakaan, kan takut juga,” cetus Oksa saat diwawancarai Ramanews.tv di depan kampusnya.

Oksa mengungkapkan kondisi trotoar yang amblas itu sudah terjadi bertahun-tahun. Dia menduga, mungkin rusaknya sarana itu bahkan sebelum dia duduk di bangku kuliah.

Di tempat terpisah, seorang tukang ojek online warga Kelurahan Imopuro, Tamrin (30) juga mengeluhkan kerusakan ruas Jalan Hasanudin yang membelah Kecamatan Metro Timur dan Kecamatan Metro Pusat.

“Kacau, jalannya rusak dan bahaya ini. Apalagi kalau musim hujan lubang digenangi air kan bahaya, gak kelihatan,” keluhnya.

Baik Oksa, Tamrin maupun mayoritas masyarakat Kota Metro mengharapkan rehabilitasi infrastruktur segera dilakukan, mengingat kondisi yang sudah cukup parah dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.[KikiAnggi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *