Ramanews|Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, berupaya menjadikan Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (UPTD RSUD) Jenderal Ahmad Yani (Jend. A. Yani) kota setempat, sebagai rumah sakit (RS) pendidikan utama di Provinsi Lampung.
Dikatakannya, RSUD Jend. A. Yani Metro sebagai salah satu RS rujukan utama di Provinsi Lampung yang kerap digunakan sebagai tempat praktek program pendidikan dokter, baik dokter muda, calon dokter spesialis, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
“Perjalanan RSUD Jend Ahmad Yani menuju Rumah Sakit pendidikan utama telah melalui proses yang panjang. Hal ini diawali pada tahun 2008, di mana pada tahun tersebut mahasiswa program final, semester tahap akhir dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) dikirim ke RSUD Jendral Ahmad Yani Metro,” papar Wahdi saat menyambut kehadiran Tim Asessor Visitasi dalam Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan Utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) di UPTD RSUD Jend. A. Yani kota setempat, Kamis, (19/05/2022).
Dijelaskannya, visitasi dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan di Bumi Sai Wawai.
“Rumah Sakit pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, dalam proses pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran. Untuk menjadikan sebuah rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan mutlak, harus memenuhi persyaratan standar dan kriteria yang ditetapkan. Standar penilaian rumah sakit pendidikan terbagi menjadi lima, inilah yang nantinya akan dinilai oleh tim visitasi,” jelasnya
Wahdi berharap, dengan hadirnya tim visitasi dari Kemenkes RI dapat membantu mewujudkan RSUD Jend. A. Yani sebagai rumah sakit pendidikan utama. Sehingga ke depan, dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Di tempat yang sama, Direktur RSUD Jend. A. Yani Metro dr. Fitri Agustin mengatakan RS Jend. A. Yani Metro terus berkomitmen dalam meningkatkan kapabilitas dan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, visitasi ini memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
“Dari salah satu program Wali Kota Metro, RSUD Jend. A. Yani menjadi RS rujukan utama. Berkaitan dengan hal tersebut, kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Metro yang sangat mendukung RSUD Jend. A. Yani menuju RS pendidikan utama,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Visitasi, Indra Rahcmad Dharmawan, mengatakan kehadiran tim untuk mengikuti proses penetapan RS Pendidikan Utama untuk RS Jend. A. Yani Metro bertujuan menjamin pelayanan dan proses pendidikan, mutu dan keselamatan pasien.
“Untuk persyaratan yang menjadi acuan sebagai RS pendidikan utama ada 5 (lima) standar, pertama penilaian dari visi misi komitmen RS melihat konstrumennya, kedua terkait manajemen, standar ke-3 dan ke-4 terkait SDM dan sarana prasarana, terakhir program pendidikan teknis di RSUD Jend. A. Yani Metro,” jelasnya.
Indra menambahkan, terkait arahan Menteri Kesehatan, untuk mempercepat dalam menetapkan RS pendidikan, saat ini baru 135 RS pendidikan yang baru ditetapkan. Sehingga, pada tahun ini memiliki target 400 RS yang harus ditetapkan sebagai RS pendidikan.(*)