Ramanews|Metro – Nurbanianto, seorang warga Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur yang berprofesi sebagai peternak kelinci, berhasil meraup penghasilan jutaan rupiah, berkat tekad dan kerja keras.
Hanya karena memanfaatkan lahan sempit di pekarang rumah orang tuanya serta modal yang terbatas, tidak menjadi hambatan untuknya berusaha, mencari rezeki guna menghidupi keluarga dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Bermula dari modal senilai 500 ribu rupiah, pria yang akrab disapa Bani itu mengurai kisah awal mula perjuangannya dalam merintis bisnisnya tersebut.
“Uang itu saya pakai untuk modal. Dapat kelinci 200 pasang dan sejumlah bahan untuk membuat kandang ternak kelinci sederhana dari bambu dan kawat ram. Alhamdulillah usaha ternak itu berkembang dan bisa bertahan sampai saat ini,” beber Bani, Sabtu, (08/01/2022).
Dari hasil pantauan Ramanews.tv di lokasi tempat Bani beternak, ratusan ekor mamalia mungil berbulu halus nan lebat tersebut, terlihat lincah bermain dan bertumbuh kembang di dalam kandang seluas 160cm² yang didirikannya di lahan yang hanya berukuran 3 x 7 meter.
Berbagai jenis kelinci ternaknya ditunjukan semua, mulai dari jenis yang biasa dipelihara sebagai kelinci hias hingga yang sering diolah menjadi kuliner unik, sate kelinci.
“Banyak macamnya bang, ada jenis Anggora, Rex, Himalaya, Dutch, Lop, Satin, Lion, Polish, Dwarf, Tan, Holland Hop, Mini Satin, Lionhead, Minilop dan Jersey Wooly. Kalau di sini, kelinci hias paling diminati itu yang jenis Rex atau bulu karpet, karena selain motifnya bagus, harganya juga cukup murah dibanding jenis kelinci hias lainnya. Nah kalau yang biasa untuk dikonsumsi itu yang jenis kampung/lokal. Murah juga itu harganya,” jelas Bani sembari menunjukkan kelincinya satu per satu.
Keuntungan dari hasil bisnis ternak tersebut digunakannya untuk menabung, hingga akhirnya dia berhasil mendirikan Bana Rabbit Shop, yaitu sebuah toko yang digunakannya sebagai tempat untuk menjual berbagai jenis pakan kelinci, kandang kelinci hias dan berbagai peralatan ternak lainnya yang terletak di Jalan Stadion 24b, Kelurahan Tejoagung, hanya berjarak sekira 200 meter dari pengadilan agama.
Diakuinya, masa pendemi yang cukup lama melanda Bumi Pertiwi, pun cukup berdampak terhadap jenis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah dijalaninya selama 4 tahun terakhir itu. Berimbas pada menurunnya omzet penjualan yang sangat drastis.
“Dulu saya pernah untung cukup besar bang, satu bulan itu sekitar 10 juta rupiah. Tapi di masa pandemi ini, penghasilan saya menurun hingga 70 persen. Pernah saya hanya dapat 3 juta rupiah dalam 1 bulan. Tapi ya mau bagaimana lagi. Memang begitu keadaannya. Ini bukan kehendak kita. Tetap disyukuri saja dan harus tetap dijalani. Karena ini merupakan satu-satunya sumber penghasilan saya,” tuturnya.
Bani berharap, ke depan, situasi segera membaik dan pandemi segera berakhir, agar usahanya dapat kembali berkembang.
“Mudah-mudahan pandemi segera selesai. Banyak masyarakat yang terdampak usahanya. Beberapa mungkin sampai gulung tikar. Meski begitu, semoga kita semua tetap diberi kelancaran atas segala ikhtiar kita dalam mencari rezeki,” pungkasnya.[Kiki Anggi]