Ramanews|Metro – Pempek mang Cek, siapa yang tidak mengenal pempek legendaris ini? Tidak lengkap rasanya bila warga Kota Metro tak pernah mencicipi jajanan yang satu ini, terlebih jika tidak mengenalnya.
Berjualan sejak tahun 80an, Mang Cek sukses menghipnotis kaum muda serta mencuri perhatian para pecinta kuliner dari berbagai kalangan, lintas generasi.
Saat ini, Pempek Mang Cek dijajakan di Jalan Krakatau, Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, tepatnya di depan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Xaverius Metro.
Mang Cek (panggilan akrabnya), adalah salah satu pedagang yang telah cukup lama menjajakan pempek di Kota Metro. Berjualan selama 41 tahun hingga saat ini, membuat dirinya cukup dikenal oleh masyarakat Kota Metro dan diakui bahwa jajanan buatannya memang memiliki cita rasa yang khas. Selain itu, harga satuan yang dipatoknya relatif murah, hanya seribu rupiah per potongnya.
Saat Ramanews.tv mengunjungi lapak dagangnya, sayangnya Mang Cek tidak dapat ditemui, sebab usia yang tidak memungkinkan dia untuk berdagang. Namun kini putranya, Suryana (48) dan menantunya, Mugiyati (41) turun tangan meneruskan usaha yang dirintis oleh orang tuanya tersebut, menggantikan beliau berdagang, Senin, 08/11/2021.
Menurut Suryana, saat ini ayahnya dalam kondisi sehat, hanya saja pihak keluarga telah membatasinya untuk berdagang seperti biasanya.
“Alhamdulillah bapak dalam kondisi sehat. Memang kami sekarang melarang dia untuk terlalu aktif dagang, mengingat usianya yang sudah cukup tua. Kasihan. Biarlah kami anak-anaknya yang membantu berdagang. Bapak biar istirahat dulu,” kata Suryana sembari membersihkan peralatan dagangnya.
Jadi, lanjut dia, nama asli bapak itu Mahmud, usianya telah menginjak 76 tahun, lahir di Cirebon dan cukup lama tinggal di Palembang, hingga akhirnya berjualan pempek di Metro sejak 1980.
Sambil sesekali melayani pembeli, Suryana mengisahkan cerita tentang tahapan berdagang yang telah dilalui ayahnya.
“Berangkat dari rumah di Yosodadi ke sini, bapak jualan mulai jam 4 sore sampai larut malam. Kalau dulu, bapak sering mangkal di Taman Merdeka, tapi itu dulu belum taman, masih lapangan sepakbola gitu. Dagangannya juga belum pakai gerobak seperti sekarang, masih dipanggul,” ujarnya seraya terkekeh geli.
Seorang pemuda yang didapati sedang membeli dagangan itu, Yogi Wahyudi (24) mengaku kerap mampir untuk menikmati jajanan tersebut karena suka. Menurutnya, rasa cuka dari pempek Mang Cek itu menjadi keunggulan tersendiri dibanding tempat lain semisalnya.
“Saya sering beli di sini. Suka aja. Cukanya enak, beda dengan tempat lain. Pedas, asam, manisnya pas,” pungkasnya.
Kudapan khas masyarakat Sumatera Selatan yang dijual itu berbahan dasar daging ikan segar dan tepung kanji. Disajikan sederhana dengan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, asam jawa, cabe rawit halus, udang kering yang ditumbuk serta beberapa rempah-rempah lainnya. Faktanya, Pempek Mang Cek memang telah berhasil memikat selera banyak orang dari masa ke masa. (Kiki Anggi)