Warga Hadimulyo Timur Meninggal Dunia, Usai Diduga Ditolak 4 Rumah Metro

Ramanews|Metro–Warga di Kelurahan Hadimulyo Timur Metro Pusat, harus menghembuskan nafas terakhirnya usai diduga di tolak empat rumah sakit di Kota Metro, penolakan terjadi lantaran rumah sakit yang didatangi Yohanes Erlangga (27) dan keluarga mengaku kondisi rumah sakit penuh dan ketidak tersedianya oksigen.

 

Paman almarhum, Ponijan menuturkan, awalnya keponakanya Yohanes dibawa ke RSU Ahmad Yani guna menjalani perawatan, namun miris, bukan perawatan yang didapat justru mendapatkan penolakan dengan alasan rumah sakit.

 

“Pihak rumah sakit bilang, tempat tidur penuh serta oksigen kosong. Bahkan pihak rumah sakit menyampaikan Keponakan saya (almarhum) jika mau dirawat agar membawa tempat tidur sendiri dari rumah,” Kata Ponijan saat dikonfirmasi media, Kamis 28/7/2021.

 

Mendengarkan jawaban tersebut, keluarga pasien mencoba merujuknya ke rumah Klinik Permata hati, RS Mardiwaluyo dan RS Azizah Metro, namun jawaban pun sama.

 

“Semua rumah sakit bilang bahwa ruangan pada penuh dan stok oksigen juga mengalami kekosongan, sampai akhirnya Keponakan saya Yohanes meninggal dunia,” Ucapnya

Ponijan menyayangkan kepada pihak rumah sakit dan pemerintah atas kejadian itu. Pasalnya, RS seolah melempar bola, sementara kondisi kemenakannya membutuhkan perawatan intensif di RS.

 

” Pemkot metro semestinya memperhatikan stok oksigen dan mencari solusi penambahan kamar meski bukan pasien Covid, kalau sudah meninggal gak ada guna lagi pak”, harapnya.

 

Ponijan juga Meminta kepada pemkot agar lebih peduli dan menjadi skala prioritas bagi warga metro, agar kejadian malang seperti ini serupa tidak terulang lagi, serta tidak menimpa kepada yang lainnya.

 

Diketahui, dari pengakuan keluarga, Yohanes dugaan sementara memiliki riwayat penyakit paru-paru dan perlu penanganan rawat inap di RS. Namun Tuhan berkehendak lain, Yohanes akhirnya meninggal dunia di rumahnya lantaran tidak mendapatkan perawatan meski keluarga sudah membawanya ke 4 rumah sakit yang ada di Bumi Sai Wawai.

 

Sebelumnya, pada tanggal 26 Juli 2021 lalu dalam rapat bersama Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin, Plt. Direktur Utama RSUD Ahmad Yani, Hartawan mengatakan untuk saat ini ketersediaan oksigen sudah mendapat pasokan di tiga lokasi.

 

“Untuk menyiasati ketersediaan oksigen di Lampung kosong, kami mendapat pasokan oksigen dari PT. Pusri di Palembang. Biasanya kami mendapat pasokan dari dua tempat di Lampung yaitu Natar dan Bandar Jaya,” ujarnya.

 

Namun fakta di lapangan, masyarakat yang sakit dan hendak berobat ke rumah sakit di Kota Metro, kerap mendapatkan penolakan, dengan alasan ruangan penuh dan ketersediaan oksigen selalu kosong.(*)[Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *