Puluhan ASN diduga terpapar dari absensi fingerprint, ini penjelasan sekertaris satgas Covid-19 dan Kadiskes Metro.

Ramanews|Metro–Menanggapi pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa 19 orang pegawai Sekretariat Daerah Kota Metro terpapar Covid-19 yang ditenggarai terjadi usai kegiatan apel di halaman Pemkot Metro, serta penggunaan mesin absen fingerprint atau sidik jari diduga menjadi media pemaparan Covid-19, Plt. Sekretaris tim gugus tugas percepatan Covid-19 Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo memberikan penjelasan.

 

Menurut Bangkit, kegiatan apel di halaman Pemkot yang dilaksanakan mulai tanggal 5 April 2021 tersebut menerapkan protokol kesehatan, diantaranya para pegawai harus memakai masker dan menjaga jarak. Kemudian untuk absen sidik jari, sudah disediakan tempat cuci tangan bagi para pegawai sebelum mereka melaksanakan absen melalui mesin finger print, juga hand sanitizer setelah selesai absen.

 

Walikota Metro, Wahdi sebelumnya telah memberikan penjelasan bahwa tidak ada hubungannya antara pemaparan Covid-19 dengan upacara apel atau melakukan absen menggunakan mesin fingerprint asalkan mematuhi protokol kesehatan. Terkait dengan hal tersebut, Pemkot Metro telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala OPD untuk menerapkan protokol kesehatan di masing-masing kantor, dengan mengawasi penggunaan masker oleh para pegawai selama bekerja, mengatur jarak kerja antar pegawai, serta menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

 

Dijelaskan oleh Bangkit Haryo Utomo, khusus untuk mesin absen sidik jari bagi pegawai di lingkup Sekretariat Daerah, sebenarnya Pemkot sudah berupaya untuk menyediakan sarana sanitasi dan menerapkan protokol kesehatan.

Gambar ilustrasi, Pegawai Negeri Sipil (ASN) melakukan absensi fingerprint. Foto.dok

“Namun dalam pelaksanaannya sepertinya memang perlu ada petugas yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan agar pegawai benar-benar melaksanakan prokes sebelum dan sesudah absen, yaitu mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Petugas tersebut juga dapat berfungsi untuk mengingatkan pegawai agar tetap menjaga jarak dan tidak terjadi kerumunan selama proses absen sidik jari tersebut.” Ucap Bangkit 16/4/2021.

 

Sementara itu, Juru Bicara Covid-19 Kota Metro Erla Adrianti menyampaikan melalui pesan singkat, dimana sejumlah ASN yang bergejala Covid-19 merupakan tracking dari Pasien Nomor 744 yang juga pegawai Pemda Metro.

Juru bicara Covid-19 Kota Metro Erla Adrianti. Foto.dok

“Terkait kabar ASN terpapar Covid-19, itu ada 37 yang memang tracking dari nomor 744 yang merupakan pegawai Pemkot dan nomor 744 terpapar dari pasien Nomor 678 yang bukan pegawai Pemda Metro, dari 37 orang yang menjalankan swab antigen, 17 orang lainnya menunjukkan hasil reaktif dan telah kami lakukan langkah isolasi, dan sterilisasi ruangan, kami juga sendang menuggu hasil swab dari Dinkes Provinsi Lampung, jadi pada dasarnya ini menjadi teguran akan lalainya penerapan protokol kesehatan di tempat kerja, dikarenakan media penularan dapat melalui benda apa saja.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *