Ramanews|Lampung – Sebuah penelitian mengungkap ancaman kepunahan bahasa Lampung. Penyebabnya, semakin jarang penutur yang berbicara dalam bahasa Lampung.
Dalam riset tahun 1984, seorang pakar sosiolinguistik, Prof Hasyim gunawan mengungkap prediksi punahnya bahasa Lampung dalam 75 tahun ke depan. Waktu terus berjalan. Hari ini sudah 2024. Jika ditarik maju, maka waktu menuju kepunahan berdasar prediksi Hasyim semakin dekat: 36 tahun.
Penyebab utama persoalan ini adalah terputusnya generasi penutur. Mereka yang masih menutur bahasa Lampung kini semakin tua. Sementara anak-anak muda semakin jarang menggunakan bahasa Lampung.
Moderenisasi, dan digitalisasi lebih diminati para kaula muda, ketimbang pelestarian budaya Lampung. Tradisi tradisi dalam keluarga juga mulai banyak ditinggalkan. Tak ayal juga generasi muda suku Lampung saat ini, kurang memahami, dan mengetahui terkait tradisi adat Lampung.
Perkembangan Alkurturasi antar suku juga mulai banyak terlihat, di setiap daerah, yang mana suku asli Lampung, kawin, atau menikah dengan orang bersuku lain. Bila tidak diimbangi dengan pengenalan budaya, silahturahmi antar sodara, sudah pasti tradisi budaya akan tergerus.
Berbeda bila kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri, tentu kebudayaan dan bahasa Lampung sendiri dapat lestari, dan tidak akan punah.(*)