Pendiri Rumah Bangsa Desak Pemkot Metro Sanksi Pelaku Pengerusakan Trotoar

Ramanews| Metro — Pendiri rumah bangsa Adit Iskandar, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, tegas dalam penanganan persoalan banjir di musim penghujan. Salah satunya, menindak pelaku usaha yang menyalahgunakan fungsi trotoar.

Menurut Adit, fungsi trotoar merupakan mutlak hak pejalan kaki, bukan sebagai area lahan parkir, terlebih lagi sengaja dirusak secara permanen sebagai akses pelaku usaha yang mementingkan keuntungan pribadi.

“Nah ini PR ini untuk kepala daerah, Walikota Metro, udah mulai musim hujan, pasti persoalan banjir akan muncul kembali, apalagi alih fungsi trotoar sekarang ini. Akibat tidak dinormalisasi sekian lama, akhirnya jadi sumbatan, jalan utama tergenang air,” Kata Adit. Minggu 25/2/2024.

Adit Iskandar yang akrab disapa Gus Bendot itu, meminta pemerintah daerah, atau pihak terkait untuk menindak tegas, dan memberi sanksi kepada pelaku usaha yang dengan senang merusak trotoar sebagai Aset Negara.

“Kalo mau usaha di pinggir jalan, ya siapin lahan parkir dulu, jangan trotoar dijadikan lahan parkir, apalagi diurus secara permanen, itukan aset negara. Gimana pemerintah mau menormalisasi trotoar, kalo ditutup secara permanen. Nah sekarang bisa gak pemerintah daerah ngatasin itu, pelaku usaha itu wajib ganti rugi perusakan aset, atau bertanggungjawab memberikan kompensasi kepada warga bila terjadi banjir, akibat sumbatan gorong-gorong di bawah trotoar.”ucapnya

Bendot juga berharap Pemerintah Kota Metro, punya data tentang berapa panjang trotoar yang ada, sebagai aset daerah, agar tidak ada perampasan aset secara ilegal yang dilakukan para pelaku usaha yang memanfaatkan trotoar.

“Ini sudah sekian lama trotoar banyak yang hilang, jangan jangan pemerintah Kota Metro gak punya data berapa panjang trotoar yang dimiliki, itu hak pejalan kaki loh trotoar itu, apalagi sekarang banyak disabilitas penyandang tunanetra yang berdagang berjalan kaki, kasian kalo mereka menjajakan dagangan di bahu jalan, bahaya kan. Harapannya si trotoar di Kota Metro dapat dinormalisasi, bukan hanya direnovasi permukaannya saja, tapi di dalamnya juga.” Tegasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *