Ramanews|Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro meraih penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), untuk nominasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Sumatera 2023.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, diketahui indikator yang membuat Kota Metro berhasil meraih pencapaian tersebut, diantaranya karena upaya Pemkot Metro mengendalikan inflasi melalui operasi pasar murah, sidak pasar dan distributor, bekerjasama dengan daerah penghasil komoditi guna kelancaran pasokan, dan melakukan kegiatan menanam.
Penghargaan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 304 Tahun 2023, diserahkan dalam kegiatan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang bertajuk “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan” di Istana Presiden, Kamis, 31 Agustus 2023.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengungkapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan forkopimda yang telah berupaya menjaga inflasi di Bumi Sai Wawai.
“Terimakasih kepada semua pihak, organisasi perangkat daerah, forkopimda terutama TPID Kota Metro, yang telah berkolaborasi menjaga inflasi di Kota Metro,” kata Wahdi, Jumat, 1/9/2023.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, penurunan inflasi diperoleh dari kegiatan pengendalian inflasi yang disukseskan dengan menggerakkan Pemerintah Daerah untuk menggencarkan gerakan pengendalian inflasi pangan.
“Gerakan ini menjadi salah satu kesuksesan kita dalam mengendalikan inflasi, kami sangat yakin tahun depan inflasi akan dapat dikendalikan, melalui kegiatan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah,” kata Perry.
Dalam momen yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI sekaligus Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Airlangga Hartarto menyampaikan, laju inflasi Indonesia yang terjaga merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara pemerintah dengan Bank Indonesia.
“Tercatat, inflasi domestik pada Juli 2023 berada pada tingkat 3,08 persen secara tahunan. Realisasi inflasi di 19 daerah berada di bawah tingkat inflasi nasional,” kata Airlangga.
Dia juga mengatakan, pemerintah akan terus mengupayakan langkah pengendalian inflasi, terutama melalui empat kebijakan, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif yang juga disertai dengan kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil.
“Pemerintah juga mengupayakan penguatan cadangan pangan, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Pemerintah juga telah memberikan bantuan beras sejak Maret hingga Juni untuk 21,3 juta KPM, dengan rincian 10 kilogram per KPM. Tentunya program ini akan dilanjutkan dan kami mohon arahan Presiden Joko Widodo,” imbuhnya.
Di akhir acara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan, hanya di Indonesia penanganan inflasi dilakukan secara sistematis, tak hanya secara moneter lewat bank sentral, tapi juga dengan kebijakan fiskal, hingga pantauan di lapangan. Bahkan ia mengklaim hanya Indonesia yang memiliki tim pengendali inflasi.
“Pengendalian inflasi merupakan kunci dari ekonomi suatu negara. Sebab, percuma jika pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tapi inflasi tembus di atas 9 persen,” tegas Jokowi.
Angka inflasi Indonesia jauh lebih rendah ketimbang sejumlah negara di dunia, termasuk Argentina. Hal itu didukung oleh sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi.
“Inflasi sangat terkendali di angka 3,08 persen di Juli 2023, ini sebuah angka yang sangat baik sekali,” pungkasnya.(*)