Potret Infrastruktur Jalan Rusak, Akses Pendidikan di 38 Banjarrejo Lamtim

Ramanews|Lampung Timur – Jalan Ki Hajar Dewantara di Kelurahan Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) kondisinya memprihatinkan. Jalur yang menghubungkan Kabupaten Lamtim dan Kota Metro itu disebut menyerupai kubangan.

Salah seorang pengendara sepeda motor yang sedang melintas, Misaf, menyebut lubang di infrastruktur jalan yang dipenuhi air itu seperti tempat unggas berendam.

Penampakan kondisi infrastruktur Jalan Ki Hajar Dewantara di wilayah Kelurahan Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, sesaat setelah hujan turun, Senin, 10/7/2023. (Foto : KikiAnggi)

“Ya sangking banyaknya lubang, ukurannya juga dalam-dalam, kalau habis hujan memang sudah kayak kubangan. Itu lo, kolam tempat bebek berendam,” ucap Misaf, salah seorang pengendara motor yang melintas, Selasa, (11/07/2023).

Sarana penunjang aktivitas hilir mudik warga ini, merupakan akses utama bagi pelajar dan mahasiswa. Selain itu, jalur provinsi ini juga kerap dilintasi kendaraan bermuatan berat.

Salah satu potret rusaknya infrastruktur ruas Jalan Ki Hajar Dewantara. (Foto : KikiAnggi)

Dari pantauan Ramanews.tv, nampak puluhan lubang berukuran cukup lebar menganga di sejumlah titik, sepanjang lebih dari satu kilometer. Saat cuaca panas terik, debu yang dihasilkan kendaraan yang melintas terhempas hingga ke permukiman warga. Sedangkan ketika musim penghujan tiba, air hujan memenuhi lubang di jalan dan sepintas kondisinya menyerupai kubangan. Potret jalur akses pendidikan ini juga sering dikeluhkan oleh masyarakat, karena kerusakannya kerap menimbulkan kecelakaan.

Di tempat yang sama, salah seorang pengemudi roda empat, Putra, menyayangkan pemerintah setempat yang menurutnya kurang memperhatikan kondisi jalan. Padahal, lanjutnya, infrastruktur jalan merupakan faktor penting guna menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Ya ini kan nggak mungkin tiba-tiba rusak parah begini. Setahu saya, kondisi begini ini memang sudah lama, sudah bertahun-tahun. Ya kok nggak diperbaiki? Makanya coba pemerintah itu sesekali lewat sini lah, biar ngerasain,” cetus Putra.

“Jalan rusak di mana-mana, ya kok senangnya dipelihara, ternak tuh yang dipelihara mah,” sindirnya lagi.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Cokro mengatakan, ia kerap menyaksikan insiden kecelakaan sepeda motor di jalan rusak, di depan rumahnya itu. Kerusakan infrastruktur itu juga sering membuat kendaraan muatan berat menjadi mogok.

“Kalau orang jatuh di sini sering, pengendara motor biasanya, banyak malahan. Kendaraan mogok juga ya pernah, biasanya mobil-mobil berat itu, mobil angkutan barang,’’ kata Cokro kepada Ramanews.tv.

Menurut pria lanjut usia itu, jalan rusak itu sudah cukup lama dan tak kunjung tersentuh perbaikan. Musim hujan disebutnya semakin memperburuk potret jalur akses pendidikan tersebut.

“Sudah lama ya ini, mungkin hampir 10 tahunan lah. Wah, jalan ini kalau hujan, kondisinya sudah kayak rawa. Kalau pas panas, debunya banyak sekali,” keluhnya.

Diketahui, akses penghubung antara Kota Metro dan Kabupaten Lamtim itu menjadi jalur alternatif bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Metro Timur-Kota Metro, serta Kecamatan Batanghari dan Kecamatan Pekalongan-Kabupaten Lamtim. Pengguna jalan yang berencana melintas di jalur ini, harus ekstra berhati-hati untuk menghindari lubang, terutama pada saat hujan, karena permukaan jalan berlumpur dan licin, berpotensi menyebabkan roda dua tergelincir.(*)[KikiAnggi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *