Dekavilm Itera Gandeng Kabid Humas Polda Lampung Garap ‘Sangkar Puan’

Ramanews|Bandar Lampung – Polda Lampung dan komunitas film Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Intitut Teknologi Sumatera (Itera), Dekavilm bersama-sama menggarap film pendek drama fiksi berjudul ‘Sangkar Puan’.

Kabid Humas Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad yang turut serta menjadi pemeran karakter ayah dari salah satu karakter penting dalam film Sangkar Puan ini, mengaku sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan positif dari milenials di Dekavilm, DKV Itera.

“Sangat senang bisa turut serta dan mendukung kerja keras dan kegiatan positif anak muda. Saya merasa bangga melihat kerja keras dan semangat para kru film yang keseluruhannya merupakan mahasiswa prody DKV Itera,” kata Kabid Humas Lampung yang akrab disapa Kombes Pol Pandra itu, Kamis, 29/12/2022.

Beliau menyatakan bahwa Polda Lampung sangat mendukung perkembangan industri film dari komunitas film di Lampung dan kegiatan-kegiatan positif dari para sineas muda Lampung.

Sutradara film ‘Sangkar Puan’, Pande Gede (PG) Wisnu Wijaya

Sementara itu, Sutradara film ‘Sangkar Puan’, PG Wisnu Wijaya menjelaskan bahwa film garapannya itu mencoba bercerita tentang konflik yang ditimbulkan dari sistem patriarkis, yang mengorbankan nilai-nilai feminisme pada perempuan modern.

“Film ini mencoba merefleksikan dialog feminisme terhadap perkembangannya masa kini. Mencoba menggambarkan bahwa setiap menusia dilahirkan setara di mata tuhan, namun sistem yang dibangun oleh lingkungan sosial membuat dialektika tentang sistem patriarki yang seolah-olah meniadakan peran perempuan didalamnya,” jelasnya.

“Film Sangkar Puan ini rencananya akan ditayangkan pada festival-festival film. Dengan adanya film ini, diharapkan bisa ikut serta dalam memajukan perfilman di Indonesia, terkhususnya perfilman Lampung,” tandasnya.

Saat ini, pengerjaan film tersebut sudah menyelesaikan tahap produksi sejak Kamis-Sabtu 22-24 Desember 2022 lalu. Proses produksi film ini dilaksanakan pada beberapa tempat di Lampung, mulai dari kawasan kebun karet di Kotabaru, Wayhuwi, hingga rumah panggung yang ada di Gedongtataan, Pesawaran.(*)[Rls]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *