Ramanews|Bandarlampung – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Berdaulat, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unila, Jumat, 23/12/2022.
Puluhan mahasiswa itu menyatakan sikap menolak hasil Pemilihan Raya (Pemira) untuk menentukan pemangku jabatan Presiden Mahasiswa (Presma) periode 2023-2027.
Dari informasi sementara yang diterima Ramanews.tv, diketahui para demonstran itu mendesak pihak rektorat untuk mengundur penetapan hasil Pemira. Hal itu atas dugaan adanya kecurangan dan ketidaknetralan panitia pelaksana Pemira terhadap prosesi pemilihan Presma.
Tuntutan yang disampaikan puluhan mahasiswa yang turun aksi itu terdiri dari 4 poin, yakni ;
1. Mengubah seluruh timeline yang sudah dilakukan oleh Panitia Pemira sebelumnya, karena tidak sesuai dengan tata administrasi yang berlaku.
2. Menuntut pertanggungjawaban dari DPM Pansus Unila terkait banyaknya kecacatan yang telah terjadi di tubuh Panitia Pemira Unila.
3. Menuntut Plt Rektor untuk mengeluarkan SK pembatalan Pemira dan mengambil alih proses Pemira secara penuh, karena Wakil Rektor III dianggap tidak lagi mampu menjalankan tugas.
4. Menuntut agar Panitia Pemira Unila diganti seluruhnya, karena tidak taat pada aturan yang berlaku.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemira Unila, Made Darma telah membuat surat pengunduran diri. Di dalam surat itu disebutkan bahwa dia menilai terdapat potensi yang dapat mengancam keselamatan Panitia Pemira, unsur tekanan, ancaman dan intervensi yang bersifat fisik maupun non fisik.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada demonstran, Panitia Pemira, maupun pihak Rektorat Unila yang bisa dikonfirmasi.(*)