Ramanews|Bandarlampung – Komunitas film Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) kampus ITERA, Dekavilm menggelar kegiatan bertajuk Dekavilm Exhibition (Dexhibit) di Par’s Life Café, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung pada Kamis, 25 Agustus 2022 kemarin.
Setelah sukses dengan Dexhibit tahun lalu, Dekavilm kembali menyajikan acara Dexhibit yang tak kalah seru dari sebelumnya. Pasalnya, rangkaian acara screening film, director talk, fun games dan life music disebut mampu membius sejumlah penonton yang hadir.
Pembina Dekavilm, PG Wisnu Wijaya dalam sambutannya mengapresiasi rangkaian gelaran seni tersebut. Menurutnya, Dexhibit itu merupakan wadah untuk berekspresi yang diselenggarakan setiap tahun.
“Dekavilm Exhibition adalah bagian dari
rangkaian kegiatan Tanah Lado Festival yang juga akan diselenggarakan oleh Dekavilm sebagai agenda tahunan,” ucapnya, Jumat, (26/08/2022).
“Apresiasi terhadap karya film perlu dilakukan karena dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan terhadap suatu karya seni, diadakannya kegiatan Dexhibit ini juga dapat menimbulkan hubungan timbal balik yang baik antara penikmat karya film dan penciptanya,” sambungnya.
Dia berharap, giat semacam itu dapat menjadi wadah untuk mengapresiasi karya film dari para sineas yang ada di Lampung.
“Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan sesama komunitas film dan tempat untuk memperkenalkan karya-karya dari Dekavilm,” tuturnya.
Kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Dekavilm, Yudha Aditama mengungkapkan sejumlah film pendek yang dipertontonkan dalam pentas seni perfilman tersebut.
“Beberapa film yang ditayangkan pada Dexhibit Vol.2 ini diantaranya, Sinjang Tapis produksi Rumah Seni Lampung Pictures, Maryam produksi FFTV-IKJ, Temaram produksi Encore Visual, serta Mbaleni produksi Dekavilm,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Dexhibit Vol.2, Alya Syafia Az-Zahra menjelaskan, setelah sesi pemutaran film, giat dilanjutkan dengan diskusi untuk membedah film dari narasumber yang terlibat dalam produksi
film yang ditayangkan.
“Diskusi yang pertama oleh Nur Fadli Aufaris selaku sutradara dari film Maryam, membahas tentang penjelasan konsep produksi dan jalannya produksi film Maryam yang memiliki cerita sangat kompleks. Selanjutnya, diskusi oleh bapak Ulunk M Rusdi selaku produser film Sinjang Tapis, membahas tentang perjalanan produksi film Sinjang Tapis dari sisi produser dan riset yang dilakukan karena film ini berdasarkan cerita nyata,” jelasnya.
“Setelah rangkaian screening film dan diskusi selesai kemudian dilanjut dengan Fun Games, acara ini sangat menarik lantaran melibatkan para audiens untuk ikut bermain games dan memeriahkan acara Dexhibit pada tahun ini,” tandasnya.(*)[KikiAnggi]