Ramanews|Metro – Ketua Dewan Nasional Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Metro, Silfia Naharani mengapresiasi gelaran pentas teater dan pameran karya seni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pecinta Seni (Impas) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) setempat.
Silfia Naharani mengapresiasi kegiatan sejumlah mahasiswa IAIN Metro tersebut, menurutnya, dunia seni dari lingkungan kampus berbasis keagamaan Islam itu merupakan suatu hal yang bersifat positif.
“Di dalam Impas itu kan terdapat sejumlah pemuda-pemuda, di mana mereka saat ini bergerak di bidang seni yang tentunya itu hal positif. Saya rasa, di dunia seni, apalagi dari lingkungan pendidikan Islam kan, itu kecil kemungkinan negatif. Kita dari DWP (Dharma Wanita Persatuan) dan Dekranasda tentu sangat apresiasi terkait kegiatan positif semisal ini,” ucap Silfia yang juga merupakan isteri Wali Kota Metro itu, seusai menghadiri kegiatan mahasiswa yang berlangsung di Kampus 1 IAIN Metro, Sabtu malam, (16/07/2022).
“Utamanya, jauhi seks bebas dan adiksi terhadap narkoba,” sambungnya.
Kemudian, lanjutnya, pihaknya juga mengucap terima kasih atas partisipasi organisasi mahasiswa seni itu, dikarenakan keterlibatan mereka dalam memeriahkan Festival Bumi Sai Wawai beberapa waktu lalu.
Dia berpesan kepada mahasiswa, khususnya anggota UKM Impas IAIN Metro untuk tetap berkreasi, berkarya dan menghindari hal-hal negatif.
“Pesannya tetap berkarya, jaga kesehatan, berfikir positif untuk kemudian bersama-sama membangun Kota Metro dalam melahirkan generasi ke depan yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Menanggapi hal itu, Ketua UKM Impas, Riko Prima Sanjaya mengaku telah menyosialisasikan dan menerapkan berbagai aturan-aturan guna membatasi anggotanya dari hal-hal negatif.
“Pertama, tentu kami lebih memilih untuk fokus dalam karya ketimbang hal-hal semacam itu. Kemudian, disebabkan tradisi dari senior-senior UKM Impas menganggap sekretariat itu seperti rumah dan anggota organisasi seperti keluarga sendiri, maka, harapannya tentu agar dapat terhindar dari seks bebas. Ikatan kekeluargaan di Impas itu direalisasikan oleh peraturan yang terdapat di dalamnya, termasuk juga larangan untuk berpacaran sesama anggota Impas,” tegasnya.
Dia mengaku sangat terbantu dan berterima kasih atas apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, utamanya Dekranasda dan DWP setempat.
“Dari Dekranasda sendiri, itu cukup membantu dalam hal materi dan kehadiran beliau-beliau itu, pun sudah cukup sebagai bentuk partisipasi yang sangat kami apresiasi dan hormati,” tuturnya.
“Impas kan kekurangan peralatan. Misalnya seperti sound, itu kami dapat support dari Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) Kota Metro yang meminjamkan beberapa peralatan juga, seperti lighting dan beberapa peralatan teater lainnya,” tandasnya.[KikiAnggi]