Ramanews|Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan bahwa dalam meminimalisir pembuangan sampah liar yang kerap terjadi, dapat ditempuh salah satunya dengan mengelola Bank Sampah di Kota Metro.
“Ya, dengan adanya Bank Sampah di Kota Metro, sangat yakin dan komitmen dapat meminimalisir pembuangan sampah liar yang kerap terjadi. Kalau kita masing-masing sadar tidak membuang sampah sembarangan, ya selesai,” kata Wahdi di tengah gelaran launching Bank Sampah Induk Nusa (Nuwo Sampah) PKK Metro yang berlangsung di Aula TP PKK Kota Metro, Jumat, (25/02/2022).
Launchingnya Bank Sampah Induk Nusa, PKK Kota Metro ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Metro juga dengan tegas menyatakan sikap untuk “memerangi” oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Di sini kita harus berani berperang menghadapi sampah. Mulai dari diri kita, rumah kita dan lingkungan kita,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Irianto Marhasan mengatakan bahwa dengan adanya Bank Sampah, maka sampah-sampah yang akan dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan berkurang secara signifikan.
“Kita berharap, dengan adanya Bank Sampah ini, sampah-sampah yang akan dibawa menuju TPA akan berkurang. Yang tadinya dibawa mobil sebanyak 5 ton atau per harinya bisa mencapai 60-70 ton, kita berharap bisa berkurang lebih dari separuhnya. Karena di situ nantinya sudah terurai dari kelurahan sampai ke PKK,” bebernya
Selain itu, dia juga menyebut bahwa mulai minggu depan di awal bulan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) pembuangan sampah sembarangan akan kembali digerakkan.
“Insyaallah, minggu depan awal bulan kita akan bergerak melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pembuangan sampah sembarangan kembali. Di sini kita akan bergerak dengan anak-anak muda, jadi bukan hanya DLH dan Pol-PP saja, kita ajak anak muda dan media juga, OTT ini juga ke depannya akan dilakukan oleh semua pihak, lintas sektor,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Metro, Silfia Naharani menjelaskan, bersih-bersih yang dilakukan konsepnya berbeda dari yang sebelumnya.
“Jadi bersih-bersih yang dilakukan hari ini adalah konsepnya bersih-bersih mengurangi sampah. Berharap ke depannya, sampah-sampah yang hijau atau organik ini akan dikomposkan. Namun, saat ini kita memilah sampah yang anorganik dulu,” jelasnya.(*)