Ramanews|Pringsewu–Pemerintah pusat maupun daerah kini sedang gencar, mengkampanyekan kebiasaan menggunakan masker, bagian dari salah satu protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19.

Selain itu, pentingnya mengurangi mobilitas dan menjaga jarak dalam setiap kegiatan, sangatlah penting, dimana Indonesia, khususnya Provinsi Lampung, sedang waspada dengan Covid-19 varian omicron, dan dinilai memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat.

Namun kesadaran dan kepatuhan akan pentingnya protokol kesehatan, di Kabupaten Pringsewu masih minim, dimana masih terdapat kegiatan yang diduga melanggar protokol kesehatan.

Seperti yang terjadi di kegiatan panen lebah madu trigona, di Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Meski acara tersebut di hadiri oleh pejabat tinggi Provinsi Lampung, serta Wakil Bupati Pringsewu, dan satgas Covid-19. Sejumlah ASN, masih terdapat yang tidak menggunakan masker, dan menimbulkan krumunan.

Saat diwawancarai media, dalam kegiatan panen madu trigona di Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo, Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi menyampaikan, baiknya manfaat madu, serta mendorong perkembangan UMKM di Kabupaten setempat, dengan tidak mengatur jarak, serta Pejabat Tinggi Provinsi dan ASN yang mendampingi tidak menggunakan masker.

“Madi trigona ini, bila di konsumsi, insyaallah banyak manfaatnya bagi siapa saja, kami disini hadir dari Widyaiswara, BPKSDM Provinsi Lampung, dan dinas UMKM, untuk melakukan pendampingan, serta mendukung UMKM yang ada di Kabupaten Pringsewu, salah satu dari Omah Tawon Mataram. Salah satu hidup sehat, adalah perbanyak konsumsi madu.” Kata Fauzi, Senin 7/2/2022.

Hal ini tentu saja menciderai stigma di masyarakat, dimana upaya keikutsertaan masyarakat di kabupaten Pringsewu dalam mencegah penularan Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan, malah di abaikan aparatur sipil negara, saat mendampingi wakil kepala daerah di Kabupaten berjuluk Jejama Secancanan tersebut.(*)