Ramanews|Metro – Pangeran Edward Syah Pernong kunjungi Rumah Dinas Wali Kota Metro, Selasa (18/1/2022).
Kunjungan tersebut merupakan Anjau Silau dari Kerajaan Sekala Brak, dengan gelar Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau (PYM SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak yang dipertuan ke-23.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan rasa terima kasih atas penyambutan yang disiapkan oleh Wali Kota Metro. Ia mengaku beruntung dapat hadir dan bertemu Wali Kota Metro.
Dijelaskannya, Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung saat ini.
“Semula, kerajaan itu bercorak Hindu yang diperkirakan berdiri pada abad ke-3 dan didirikan oleh Suku Tumi,” katanya.
“Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan Kerajaan Pagaruyung. Hingga sekarang, Sekala Brak masih mewariskan keturunan yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak. Kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi,” papar dia.
Ia berharap, kedatangannya dapat menjadi penyambung suku, karena Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Kota Metro merupakan adik bungsu dari kerajaan Sekala Brak.
“Hal ini merupakan kemuliaan di mana dari sinilah kita berkiprah,” ujarnya.
Pun Edward (sapaannya), juga berharap ke depan, Wali Kota Metro dapat melangkah lebih baik dalam memberi kebaikan pada masyarakat.
“Saya mengapresiasi kinerjanya karena memperoleh capaian vaksin tertinggi,” pungkasnya.
Pada kesempatan sama, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin merasa bangga dan senang atas kehadiran Sultan Sekala Brak beserta rombongan.
Ia mengapresiasi dan menyambut baik atas kegiatan yang diselenggarakan pihak PSMTI sehingga dapat membawa beliau ke Rumah Dinas Wali Kota pada hari ini.
“Semoga dapat mempererat persatuan, kesatuan dan silaturahmi untuk pembangunan dan kemajuan Kota Metro,” ucap Wahdi.
Diketahui, Kerajaan Skala Brak sampai saat ini dipercaya sebagai salah satu asal usul ulun Lampung (orang Lampung).
Adapun untuk penyebutannya yakni, Sekala Bekhak, Sakala Bhra, Sekala Beghak, atau Sekala Brak yang merujuk ke sebuah masyarakat yang berpusat di lereng Gunung Pesagi, dekat Danau Ranau, Kabupaten Lampung Barat.
Skala Brak menyebar ke beberapa penjuru mengikuti aliran way (sungai). Mulai dari Way Komering, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulangbawang beserta anak sungainya, sehingga membuat komunitas ini menyebar sampai ke Palembang, bahkan Pantai Banten.(*)[Kiki Anggi-Ramanews.tv]