Ramanews|Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjudin membuka acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pada Komunitas Peduli TBC – HIV di Masa Pandemi Covid-19. Kegiatan yang berlangsung di Oemah TBC, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat, Senin (15/11/21).
Wali Kota mengatakan bahwa dalam pelayanan kesehatan, selain lima pelayanan dasar, dia mengingatkan untuk memerhatikan pandemi COVID-19, dengan cara 3T (Testing, Tracing, Treatment).
“Kegiatan ini rupanya menimbulkan ide baru, untuk kedepannya mengapa tidak dilakukan 3T juga kepada mereka-mereka yang terkena TBC. Ini seharusnya masuk dalam early warning, karena, hampir setiap penyakit menular HIV dan TBC itu early warning, kemudian lakukan 3T itu harus dilakukan bersama,” kata Wali Kota Metro dalam sambutannya.
Dia juga menyampaikan, bahwa kasus HIV di Kota Metro itu masih ada. Artinya dalam hal ini, memutus mata rantai penyakit itu harus sampai zero. Tentu disini diperlukan edukasi untuk menangani virus tersebut.
“Kemudian, untuk penyakit TBC, lakukan pengobatan penyakit TBC secara tepat, karena TBC dapat disembuhkan,” tambahnya.
Dia berharap, untuk kedepannya, kegiatan seperti ini dapat diadakan di seluruh kelurahan dan kecamatan yang berada di Bumi Sai Wawai.
Kepala Puskesmas Ganjar Agung, dr. Melly menyampaikan, bahwa di Kota Metro ada 2 fasilitas kesehatan yang saat ini menangani HIV, yaitu yang pertama RSU Ahmad Yani dan Puskesmas Ganjar Agung.
“Untuk penanganan HIV, memang betul tadi yang disampaikan oleh bapak Wali Kota, hampir setiap penyakit menular HIV dan TBC itu early warning. Kemudian lakukan 3T, itu harus dilakukan bersama. Karena, tercatat di kami, sekitar 70 orang yang melakukan pengobatan di Puskesmas Ganjar Agung. Tetapi, untuk Kota Metro sendiri sekitar 33 persen,” ujar Melly.
Melly juga menyampaikan, untuk penyakit HIV Aids itu tidak bisa dibilang sembuh, karena mereka yang terkena HIV mendapatkan pengobatan seumur hidup. Akan tetapi, kalau penyakit TBC bisa sembuh total.
“Untuk melakukan pengobatan atau memaninalisir HIV dengan cara, melakukan pola hidup yang baik, pola sex yang aman, dan jauhi narkoba, karena itu salah satu pintu masuk penyakit HIV juga. Kalau untuk pengobatan HIV dilakukan seumur hidup, untuk nama pengobatannya yaitu ARV (Antiretroviral), jadi pengobatannya itu tidak sekali dipakai, akan tetapi seumur hidup, karena tidak bisa menjamin kuman itu total mati, melainkan mengurangi dan membuat kuman lemah,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara tersebut ,Plt Direktur RSU Ahmad Yani Metro, Camat Metro Barat, Lurah Ganjar Asri, Kepala Puskesmas Ganjar Agung, Forkopimda, serta para tamu undangan lainnya. (*)