Berbagai Tanaman Bonsai Hiasi Event Metro Youth Leadership 2021

Ramanews|Metro – Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Metro menampilkan sejumlah koleksi bonsai tanaman berkualifikasi kontes, turut serta memeriahkan event Metro Youth Leadership Summit (MYLS) 2021 yang digelar selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 26 hingga 28 Oktober mendatang di Gedung Sessat Agung Bumi Sai Wawai (GSA-BSW) kota setempat.

Beragam jenis bonsai itu terpampang di tengah gelaran event MYLS, sematkan sentuhan seni bernuansa alam, refleksi ketekunan yang konsisten dari pemiliknya dalam merawat dan memelihara tanaman tersebut.

Ketua PPBI kota metro, Yuzar Ansyori mengatakan, bahwa pihaknya sangat antusias memeriahkan acara dengan menggelar koleksi tanaman hias yang mengadopsi kultur Negeri Sakura tersebut. Dia menjelaskan beberapa jenis tanaman yang menjadi andalannya.

“Jadi, jenis tanaman bonsai yang kita gelar di gedung sesat ini antara lain ; Sancang, Lowa, Wahong, Mirten, Hokiantea, Ulmus Micro, Asem (tanaman tropis Indonesia), Beringin, beberapa jenis Cemara dan Sakura Mikro,” kata Yuzar kepada Ramanews.tv, Rabu, 27/10/2021.

Kemudian, lanjut Yuzar, ada 4 gaya (style) dasar bonsai tanaman yang dipamerkan di event tersebut, yakni gaya tegak berliku (informal upright style), gaya miring (shakan style) serta gaya air terjun (cascade) yang terbagi dalam dua jenis yaitu; gaya setengah menggantung (semi cascade style) dan Gaya menggantung (cascade suspend style).

Dalam seni mengerdilkan tanaman itu terdapat istilah training, yaitu proses penyempurnaan bentuk pohon yang dikerdilkan. Menurut Yuzar, usia bonsai tanaman itu dihitung sejak tanaman tersebut ditanam di dalam pot.

“Kalau kita mengacu ke usia tanaman ketika dia ada di habitat aslinya, maka itu tidak bisa diperkirakan. Tapi kalau kita menghitung usia tanaman saat pertama kali dia diletakkan di pot sampai sekarang, usia bonsai kami itu umurnya mulai dari 5 sampai 6 tahun,” imbuhnya.

Menurutnya, bonsai milik mereka yang tergabung dalam PPBI itu jumlahnya totalnya bisa mencapai ribuan, karena setiap anggota bisa memiliki koleksi lebih dari 10 pot per-orang dengan berbagai macam konsep atau gaya yang mereka adopsi.(Kiki Anggi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *