Ramanews|Bandar Lampung – Ketua GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Provinsi Lampung, Abdul Rohman Wahid mengajak para anak muda untuk ikut serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Lampung dalam acara ‘Bincang Event Bersama Milenial’ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) RI yang dilaksanakan di Woodstairs Café & Resto Bandar Lampung, Jum’at (22/10/2021).
Dalam acara tersebut, Abdul Rohman Wahid menjadi keynote speaker bersama para narasumber lainnya yaitu, Debuti Bidang Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) ; Ni Komang Ayu Astuti, Anggota Komisi X DPR RI ; Muhammad Kadafi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi Lampung ; Edarwan.
Pada kesempatan tersebut, Wahid memaparkan gerakan GenPI Provinsi Lampung dalam mendorong potensi ekraf yang ada di Lampung.
“Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif yang saat ini terus kami (GenPI provinsi Lampung) didorong. Dengan melibatkan anak-anak muda, komunitas dan gotong royong warga, kami berupaya mengembangan semua subsektor ekonomi kreatif yang ada di Lampung”, bebernya.
Ia juga menambahkan bahwa sejauh ini GenPI Provinsi Lampung telah mendorong terbentuknya 17 Pasar Kreatif yang tersebar di Kota Metro, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Way Kanan.
“Kami juga telah mendorong terbentuknya 17 Pasar Kreatif yang digerakkan kurang lebih oleh 200 anak-anak muda kreatif dan memberdayakan lebih dari 500 UMKM. Melalui Pasar Kreatif inilah, kami juga mendorong pengembangan ekraf mulai dari kuliner, fashion, arsitekur, kriya, musik hingga aplikasi”, Imbuhnya.
Setidaknya, terdapat 17 subsektor Ekonomi Kreatif yang saat ini sedang digenjot oleh Kemenparekraf/Baparekaraf RI. 17 subsektor tersebut meliputi Aplikasi, Pengembangan Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual (DKV), Desain Produk, Fashion, Film Animasi dan Video, Fotografi, Kerajinan Tangan (Kriya), Kuliner, Musik, Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukkan, Seni Rupa, serta TV dan Radio.
Muhammad Khadafi menjelaskan bahwa Komisi X DPR RI memiliki tanggung jawab untuk mendorong sektor ekonomi kreatif yang ada, tidak terkecuali Lampung. “Lampung menjadi salah satu daerah yang punya banyak potensi ekonomi kreatif, di mana potensi itu harus kita dorong bersama. Terlebih para pemuda saat ini dibekali dengan kreativitas yang tinggi untuk mengambil peluang dan menciptakan ekosistem baru”, Ujarnya.
Hal senada juga dipaparkan oleh Ni Komang Ayu Astuti bahwa anak muda punya potensi untuk menumbuhkan dan mengembangkan subsektor ekonomi kreatif. “Terdapat 17 subsektor ekraf yang bisa dikembangkan oleh anak-anak muda di Lampung, agar mampu tumbuh dan bersaing di pasar lokal, nasional bahkan ke pasar internasional,” Pungkasnya.
Wahid memberikan contoh salah satu Pasar Kreatif dorongan GenPI provinsi Lampung yang telah mampu mengembangkan banyak subsektor ekonomi kreatif, yaitu Payungi. Ia menjelaskan bahwa Pasar Yosomulyo Pelangi atau Payungi tumbuh menjadi Pasar Kreatif yang sukses, di mana pasar tersebut mampu memberdayakan anak-anak muda untuk berkreativitas dan para Ibu-Ibu untuk berdagang.
“Payungi tahun lalu masuk menjadi Pasar Digital besutan GenPI terbaik nasional dengan nilai transaksi setiap gelaran 45-55 juta. Hingga saat ini, tercatat total transaksi sejak Payungi dilaunching tahun 2018 telah mencapai 5 Milyar lebih”, Pungkasnya.
Edarwan mengapresiasi gerakan yang telah dilakukan oleh GenPI Provinsi Lampung dalam mengembangkan ekonomi kreatif. “GenPI provinsi Lampung menjadi komunitas yang sangat progresif dalam mengembangkan ekraf. Gerakan Pasar Kreatif, seperti Payungi merupakan gerakan yang luar biasa, ia tidak hanya menjadi pasar namun juga menjadi ruang wisata dan kreativitas bagi anak-anak muda mengembangkan passionnya, mulai dari musik, mural dan lainnya,” Tandasnya.
GenPI provinsi Lampung terus mendorong para anak muda untuk ikut perpartisipasi dalam pengembangan ekonomi kreatif di Lampung. “Kami optimis, Lampung mampu mendorong potensi ekrafnya ke kancah nasional bahkan global, jika kita mampu membangun kolaborasi dengan para stakeholder, menciptakan SDM yang kreatif dan inovatif serta mendorong anak muda untuk terus berkarya,” Ujar Abdul Rohman Wahid. (Red)