Ramanews|Metro – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Metro, Welly Adi Wantra mengimbau agar para guru lebih matangkan pemahamannya atas kurikulum.
Di sebuah kunjungan BPKSDM Kota Metro dalam rangka Sosialisasi Peraturan Kepegawaian Bagi PNS Guru Di Lingkungan Pemerintah Kota Metro, yang digelar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 kota setempat, Welly sampaikan himbauannya.
“Bagi guru PNS dan non PNS, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran terhadap kurikulum, karena saat ini masih banyak sekali kurikulum kita yang belum tersampaikan,” kata Welly, Kamis 23/9/2021.
Kepala BPKSDM Kota Metro itu berharap, lewat kegiatan tersebut dia dapat mengedukasi dan memberikan suatu motivasi bagi para tenaga pendidik di Bumi Sai Wawai. Harapnya, semua guru yang ada di Kota Metro ini dapat menjadi tonggak sejarah untuk menjadikan Kota Metro benar-benar layak menyandang status Kota Pendidikan.
Kegiatan ini penting, lanjut dia, mengingat dalam waktu dekat para guru akan menghadapi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka lagi.
“Selama menggunakan sistem daring ini, banyak hal-hal baru yang mereka belum ketahui. Jadi, kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi yang menyesuaikan kondisi, sehingga mereka dapat mengetahui apapun,” pungkasnya.
Senada dengan yang disampaikannya, di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman menganggap kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah kota setempat.
“Perhatian pemerintah pada dunia pendidikan harus lebih kuat dan bertanggung jawab. Juga harus lebih punya inovasi sehingga membuat gembira para pendidik dalam menjalankan tugasnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 4 Metro, Sunanto, merasa senang karena ini dapat menjawab kerinduan para tenaga pendidik. Dia berharap kegiatan semacam ini dapat berlanjut.
“Juga karena setiap guru saat ini PNS dari CPNS itu wajib membuat penelitian tentang induksi ini salah satunya bisa terjawab. Kami harap kegiatan ini terus berlanjut untuk menangani masalah-masalah pendidikan yang ada,” tandasnya. (*)