Ramanews|Tanggamis–Ribuan tanaman buah pepaya jenis kalifornia di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus mengalami gagal panen dalam waktu dua tahun terakhir. Kegagalan panen yang dialami para petani pempaya diakibatkan serangan wabah jamur kuning.
Dampak dari wabah tersebut, ribuan tanaman pepaya kalifornia di Kecamatan Pulau Panggung mengalami layu mendadak secara serentak.
Dikhawatirkan, fenomena yang dialami petani pepaya dapat lebih menyulitkan kehidupan di masa pandemi Covid-19. Usman (44) warga Pekon kemuning Tanggamus menyampaikan, sebanyak 1.200 batang di lahan seluas satu hektar mengalami layu secara merata.
“Kondisi jamur kuning ini mulai menyerang sejak tiga bulan lalu, sebelumnya wabah jamur menyerang kecamatan Kota Agung sejak 2020 lalu,” Kata Usman saat dikonfirmasi, Kamis 5/8/2021.
Usman juga menyampaikan, sebelum wabah jamur melanda dirinya dapat menghasilkan enam kwintal atau 600 kilometer setiap minggunya.
“Dalam satu bulan biasanya kami panen empat kali, sekli petik hasil buah bisa mencapai 600 kilo, dengan omzet 1 juta 600 ribu sekali panen. Sekarang hampir tidak laku, karena kwalitas pepaya tidak masuk dalam pepaya layak jual, paling yang beli hanya tukang sayar, dengan harga 10 ribu rupiah perkarung.” Ungkapnya.
Hal serupa juga di alami Egie, dimana 1.500 batang pepaya gagal panen dan terkena jamur kuning. Dirinya juga menambahkan, belum ada solusi terkait wabah jamur pepaya yang sedang melanda kabupaten Tanggamus.
“Untuk wabah ini jamur pepaya ini hampir merata di kabupaten Tanggamus, namun saat ini belum ada solusi,” ucapnya.
Egie juga berharap, pemerintah daerah atau dinas terkait dapat menjau dan memberikan solusi terbaik fenomena wabah jamur pepaya kalifornia di Kabupaten Tanggamus.
“Kami berharap Pemkab Tanggamus dapat memecahkan persoalan ini, atau dapat mendatangkan ahli penelitian terkait upaya bagai mana menangani wabah jamur kuning yang menyerang tanaman pepaya.” Tambahnya. Tambahnya.(*)[Alexander Nekson]