Ramenya|Metro – Kehebohan soal limbah yang diduga solar milik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24-341-131 di Kelurahan Tejo Agung – Metro Timur yang mencemari saluran drainase menuju Sungai Way Batanghari, akhirnya memasuki babak baru.
Aparat Kepolisian Resort Kota Metro tengah melakukan penyelidikan terkait limbah yang diduga mencemari lingkungan di sekitar kawasan pemukiman warga Tejo Agung. Kapolres Metro AKBP Retno Prihawati menerangkan, pihaknya dan sejumlah instansi terkait juga sedang melakukan pengumpulan bahan dan keterangan.
“Kami sedang melakukan penyelidikan, karena ini kan melibatkan semua pihak. Karena ada pencemaran, jadi lingkungan harus terlibat. Kami tidak berhenti, kami tetap lakukan penyelidikan. Sekarang kami masih pulbaket,” tegasnya saat dikonfirmasi Ramanews.tv, Minggu (6/6/2021).
Meski begitu, Kapolres belum dapat berbicara banyak. Kini dirinya masih menunggu laporan perkembangan hasil penyelidikan.
“Kita harus lihat dulu seberapa tinggi pencemarannya, siapa yang melakukan, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Itu yang harus kita kumpulkan, jadi saya belum dapat bicara banyak,” pungkasnya.
Sementara, dari pantauan Ramanews.tv, mesin pengecoran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur telah beroperasi kembali.
Karyawan SPBU di Tejo Agung milik PT. Cahaya Hartawan tersebut mengaku, mesin yang digunakan sudah selesai diperbaiki dan telah beroperasi kembali. Sayangnya, manajemen SPBU masih belum dapat ditemui. Pun pengawas SPBU juga tidak ada di lokasi.
“Untuk saat ini mesin pengecor solar nya sudah beres, sudah tidak ada yang bocor atau merembes. Kemarin, dinas juga sudah mengecek mesin pengecor, bisa di lihat juga sudah tidak ada yang bocor bahkan sudah tidak menetes lagi. Pak Haidir lagi meeting, pak Agus nya sedang keluar. Sampai kapan nya saya tidak tahu, dan pak Agus juga pulang nya belum tentu,” Ucap salah seorang karyawan SPBU.
Sebelumnya, saat Ramanews.tv mencoba mengkonfirmasi Ketua RW 06 Kelurahan Tejo Agung Kecamatan Metro Timur, Usdek. Pernyataan mengejutkan terlontar darinya, bahwa kebocoran BBM yang diduga milik SPBU tersebut memang sudah sering kali terjadi.
“Ya keluhannya itu kan, kaya kolam warga ada yang kena rembesan solar. Ini sudah beberapa kali kejadian, sering bocor juga. Nah ini bocor lagi, harapan masyarakat sini kan kalau bisa hindarilah kebocoran itu, masak perusahaan besar seperti itu,” kata Usdek, pada Sabtu (5/6/2021) saat memberikan keterangan di lokasi saluran drainase yang tercemar limbah solar itu.
Usdek menyampaikan, pihak SPBU telah melakukan pemungutan kembali solar yang mencemari drainase tanpa melakukan penyedotan. Dirinya juga sudah mencoba menagih janji manajemen SPBU untuk melakukan pembersihan terhadap saluran drainase yang mengalir menuju Sungai Way Batanghari.
“Kemarin tidak disedot, tidak ada yang disedot. Pas kebetulan hujan saja jadi pada kesapu air. Tapi tetap masih ada saja sisa-sisanya. Waktu itu, padahal ngomong mau didorong pakai blangwir, tapi nyatanya tidak. Yang sebelah sana itu masih banyak betul, baunya juga masih tercium. Tadi pagi ini masih ada yang ngambil solarnya, bawa ember orangnya tadi. Pagi ini tadi dapat dua ember, kalau kemarin itu dapat dua drum,” tutur Ketua RW 06 tersebut.
Terkait kompensasi, warganya tidak berharap banyak. Warga hanya ingin limbah solar tersebut dibersihkan dan kebocoran serupa tidak kembali terulang sehingga pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.
“Harapan kita ya begitu, tapi kenyataannya tidak ada. Sebenarnya sih kita tidak mengharapkan itu, yang penting kan dia usaha, enak. Kami juga enak, gitu saja sebenarnya. Kami tidak berharap kompensasi, tapi kalau memang itu ada untuk masyarakat terdampak, ya sudah semestinya diberikan dong. Memang kemarin itu ada dari Polsek dan masyarakat sini, jangan sampai masyarakat sini timbul kegaduhan. Karena kan sudah beberapa hari ini kita tegur, tapi ternyata tidak ada respon,” papar Usdek.
Saat Ramanews melakukan penelusuran ke saluran tersebut pada Sabtu (5/6/2021) sekira pukul 09.30 WIB, masih ditemukan sisa-sisa bahan bakar minyak diduga jenis solar. Bau khas bahan bakar jenis solar juga masih sangat tercium di sepanjang saluran drainase itu. (*)[Anggi].