Ramanews|Metro–Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dikejutkan dengan 19 orang yang terpapar Covid-19 secara bersamaan. Pemaparan ini diduga kuat usai melakukan apel dihalaman Pemkot Metro pada tanggal 5 april 2021 lalu. Selain itu metode absen pegawai yang masih melakukan fingger sidik jari salah satu pemicu kuat pemaparan covid-19.
Diketahui sudah setahun Pemkot Metro tidak melakukan kegiatan apel, dikerenakan adanya wabah covid-19. Ditengah gencarnya pemerintah berupaya menurunkan angka pemaparan covid-19, dengan berupaya tidak melakukan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan keramaian, wali Kota Metro Wahdi Siradjudin malah melakukan apel mingguan.
Salah satu ASN di bagian umum yang enggan disebutkan namanya saat di Konfirmasi melalui sambungan telpon mengatakan, dirinya dan 19 orang lainnya mengeluhkan tidak enak badan usai apel di halaman Pemkot Metro.
“Kami tidak tau tertular dari mana, tetapi usai upacara kami kumpul kumpul, namanya juga perempuan, karna upacara panas kami ngobrol satu ruangan, dan tidak memakai masker, atau mungkin dari absen fingger sidik jari yang masih berjalan, dari hasil swab hari ini saya dan beberapa teman kerja positif covid-19,” Ucapnya.
Sementara itu, dr. Redo Akbar menjelaskan, tingkat pemaparan melalui sidik jari sangan kuat dalam penularan covid-19.
“Cukup tinggi, jika benda tersentuh jari yang terdapat muatan virus, dan jari selanjutnya menyentuh area sama dan kemudian lalu menyentuh area wajah seperti mulut dan hidung, maka kemungkinan orang tersebut terpapar cukup tinggi, yang penting tetap prosedur 5M, dan mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah,” Kata Redo melalui pesan singkat.
Saat mencoba mengkonfirmasi Juru bicara Covid-19 Kota Metro, Erla Adrianti belum dapat memberikan informasi data klaster Pemkot Metro.
“Iya sebentar, masih rapat,” Ucap Erla melalui pesan singkat.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Metro Wahdi Siradjudin menjelaskan, tidak ada hubungannya antara pemaparan covid-19 dengan upacara apel ataupun absensi fingger sidik jari, bila masih mematuhi protkes.
“Tidak ada hubunganya dengan apel, kecuali ada satu orang positif lalu mereka bergerombol, apel itu kegiatan bagus, sama dengan berjemur, bila perlu kami kerja di luar tidak apa, malah sehat.
Kemudian dengan absensi fingger sidik jari, itu juga tidak jadi persoalan bila sebelum fingger menggunakan disinfektan dulu atau mencuci tangan, walaupun dasarnya fingger itu banyak mengandung bakteri atau kuman yang berkumpul.” Imbuhnya.(*)