Agustus 18, 2025 Oleh Ramanews.tv 0

Ada yang Lucu, Pengembangan Jaringan Distribusi SPAM Srirahayu Pringsewu: Pipa 6 Inci, Excavator Jadi Tontonan Warga?

PRINGSEWU – Ada pemandangan tak biasa di Pekon Srirahayu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Warga berkerumun di tepi jalan, bukan untuk menyaksikan karnaval atau hiburan rakyat, melainkan menonton sebuah alat berat yang sedang sibuk menggaruk tanah membuat parit.

Yang bikin warga geleng-geleng kepala, parit itu katanya untuk menanam pipa jaringan distribusi air bersih. Ukurannya diperkirakan hanya 6 inci, tetapi lubang galian malah dibuat seolah-olah mau menanam gorong-gorong. Dan yang lebih heboh, proses penggalian dilakukan pakai excavator, bukan tenaga manual seperti umumnya.

β€œLucu mas, pipanya kan kecil, cuma segede botol besar, tapi galiannya kayak mau bangun jalur tol,” celetuk salah satu warga sambil tertawa. Anak-anak sekolah pun ikut menonton, menjadikan galian parit ini tontonan gratis di tengah jam pulang sekolah.

Alih-alih media ini hanya berasumsi, penelusuran menunjukkan bahwa proyek tersebut memang resmi dimenangkan oleh CV Krakatoa Muda Mandiri, perusahaan yang beralamat di Gedong Tataan, Pesawaran. Perusahaan ini tercatat sebagai pemenang tender Pengembangan Jaringan Distribusi SPAM Pekon Srirahayu Kecamatan Banyumas dengan pagu anggaran Rp 1,5 miliar dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pringsewu.

Fenomena ini menimbulkan tanda tanya. Apakah memang ada kesalahan teknis dari konsultan perencana, atau sengaja dikerjakan sedemikian rupa agar pekerjaan cepat rampung tanpa peduli efisiensi? Dalam logika sederhana warga, tidak masuk akal menggunakan alat jumbo untuk pekerjaan yang mestinya bisa digarap lebih presisi dengan cara manual.

Secara teknis, penggunaan excavator sebenarnya sah-sah saja untuk efisiensi, terlebih bila pipa berdiameter besar, misalnya 12 inci ke atas. Tapi ketika yang ditanam hanya pipa 6 inci, logika publik menilai ada ketidakselarasan. Ibaratnya, kita ingin mengupas bawang merah, tapi yang dipakai malah golok panjang. Bawangnya sih tetap bisa terbelah, tapi siapa yang tak tertawa melihat caranya?

Warga pun menganggap proyek ini tidak sekadar pembangunan jaringan pipa, melainkan hiburan di siang bolong. Ada yang berkomentar sinis, β€œKalau pakai excavator, jangan-jangan nanti lubangnya lebih besar daripada pipanya. Pipanya bisa nyelip ke samping.”

Mau tak mau, kelucuan proyek ini memperlihatkan ironi klasik: pekerjaan infrastruktur yang semestinya serius, justru terlihat main-main di mata warga. Ketika konsultan dan pelaksana tidak bisa menjelaskan dengan gamblang mengapa metode seperti ini dipilih, publik bebas menganggapnya sebagai keanehan yang kocak.

Pasca heboh menjadi tontonan warga, akhirnya penggalian parit menggunakan excavator dihentikan oleh pihak rekanan. Alat berat yang sempat menjadi β€œbintang panggung” itu pun dibawa pulang, meninggalkan jejak lubang galian dan segudang pertanyaan dari warga.

Sementara itu, pihak kontraktor CV Krakatoa Muda Mandiri dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pringsewu sedang berusaha untuk dikonfirmasi oleh media ini terkait metode dan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

( ANHAR)