Metro-Sekretaris Daerah Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Metro Pusat dengan tema Penguatan Infrastruktur untuk Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan. Acara ini berlangsung di Kelurahan Hadimulyo Barat pada Jumat (14/02/2025) dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menuturkan bahwa masih terdapat beberapa ruas jalan yang diusulkan dalam Musrenbang 2025.
“Setiap kelurahan mengusulkan 3-4 ruas jalan. Ini merupakan model perencanaan yang baik karena setiap kelurahan dapat menyampaikan kebutuhan infrastruktur yang dianggap penting, terutama terkait jalan dan banjir,” ujarnya.
Sebelumnya pada tahun 2024, Pemerintah Kota Metro telah berhasil menyelesaikan permasalahan banjir di Kelurahan Metro, tepatnya di Jalan Alamsyah Prawira Negara. Upaya ini membuahkan hasil dengan tidak adanya banjir lagi di kawasan tersebut.
“Namun demikian, Pemerintah Kota Metro masih memiliki tugas lain dalam penanganan banjir, terutama di wilayah Hadimulyo Barat dan Hadimulyo Timur. Salah satu rencana yang tengah dibahas adalah proses tukar guling tanah dengan Nahdlatul Ulama (NU),” katanya.
Pemerintah berencana menukar tanah NU yang berada di Hadimulyo Barat dengan tanah yang berlokasi di Yosomulyo. Hal ini dilakukan agar tanah yang ada di Hadimulyo Barat dapat dimanfaatkan untuk pembangunan embung guna mengantisipasi curah hujan tinggi di kawasan tersebut.
“Embung ini sangat penting untuk mencegah banjir, terutama di wilayah Hadimulyo Barat, Hadimulyo Timur, dan sekitarnya. Kami berharap koordinasi antara Bappeda, Lurah, dan Camat dapat berjalan lancar untuk merealisasikan rencana ini,” kata Bangkit Haryo Utomo.
Selain itu, tahun 2025 menjadi tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 sehingga perlu di lakukan penguatan di berbagai aspek pembangunan untuk mendukung transformasi menuju Indonesia Emas 2045.(*) [Advertorial]